Jurnalis Perempuan Jago Liputan Investigasi Ini Tewas Secara Tragis
Wartawan senior asal Malta, Daphane Caruana Galizia (53), meninggal secara tragis, Selasa, 17 Oktober 2017
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Wartawan senior asal Malta, Daphane Caruana Galizia (53), meninggal secara tragis setelah mobil yang ia kendarai hancur oleh ledakan bom, Selasa, 17 Oktober 2017.
Daphane dikenal sebagai wartawan yang jago melakukan investigasi sekaligus blogger kondang.
Baca: BPBD Bandar Lampung Kekurangan Mobil Pemadam Kebakaran, Segini Jumlahnya
Baca: (VIDEO) Dinas Perdagangan Bandar Lampung Sidak HET Beras
Malta merupakan negara satu pulau dan anggota Uni Eropa.
Negara terkecil di Uni Eropa itu berpenduduk sekitar 436 ribu orang. Negara ini terletak di Laut Mediterania, di antara Sisilia dan Pantai Gading di Afrika Utara.
Liputan investigasi yang sering dilakukan Daphane memang mengandug risiko tinggi.
Beberapa liputannya berkisar tentang kasus korupsi para pengusaha tambang, korupsi para politikus, kasus pencucian uang yang melibatkan Panama, dan lainnya.
Terbunuhnya Daphane oleh ledakan bom yang telah dipasang di mobilnya, menurut keterangan polisi Malta, begitu mengerikan.
Mobil yang dikendarai Daphane sampai terlempar jauh dari jalan raya.
Perdana Menteri Malta, Joseph Muscat mengecam keras aksi kekerasan yang begitu barbar itu.
Selain telah meghilangkan nyawa wartawati senior itu, aksi teror itu juga telah membungkam kebebasan pers di Malta.
Baca: Ada 4 Partai Politik Belum Lengkapi Persyaratan di Tanggamus
Baca: Menteri Yohana Susana Yembise Sebut Kasus Kekerasan Anak Tinggi
“Saya tidak akan mundur sampai kasus terbunuhnya Daphane terungkap dan para pelakunya diadili sesuai hukum yang berlaku,” ujarnya.
“Malta adalah negara hukum. Rakyat Malta harus bersatu untuk melawan kejahatan seperti ini,” tambahnya, seperti dilansir dari Daily Mail.