Ternyata Pemerkosa dan Pembunuh Erna Keponakan Sendiri, Polisi Ungkap Motifnya

Ternyata Pemerkosa dan Pembunuh Erna Keponakan Sendiri, Polisi Ungkap Motifnya....

Editor: taryono
Humas Polres Belitung
Cecep Supriyatna 

Begitu Ernawati keluar kamar, usai menunaikan Salat Dhuha, Cecep membelakanginya dan mengayunkan kapak.

"Pakai bagian belakang kapak aku pukul di kepala. Habis itu, langsung korban terbaring dan aku bekap mulutnya dengan bantal. Habis itu aku bekap mulutnya dengan jilbab beliau," ucapnya.

Cecep lantas membongkar seluruh isi rumah itu, dan mengambil perhiasan yang ada di dalam lemari bagian depan rumah korban.

Setelah itu, pelaku  kembali ke ruangan tengah dan membuka celana korban, lalu memperkosa korban dalam kondisi tidak berdaya.

"Tidak ngelawan buk haji (korban) waktu itu, cuma sempat pegang pergelangan tangan aku. Habis itu aku pulang ke rumah, ganti pakaian, jual emas. Dapat kabar, baru ke lokasi rumah itu lagi," bebernya. 

Beli masker di Bangka

CECEP Supriyatna, terduga pelaku pembunuhan Ernawati sempat melakukan survei sebelum beraksi pada Sabtu (21/10) pagi.

Malam sebelum kejadian, dia mondar-mandir mengendarai mobil di depan rumah Ernawati di Jalan Perumnas RT 20/03, Desa Air Pelempang Jaya, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung.

Dari situ dia memastikan waktu yang tepat untuk membalas dendam kepada Ernawati.

"Kalau malam dan tidak ada orang di rumah percuma, pagar dikunci nanti orang curiga. Kalau itu kan tidak dikunci, langsung masuk saja. Memang sudah aku survei lah sebelumnya," ungkap Cecep kepada Pos Belitung (Grup Bangka Pos), Minggu (22/10).

Cecep terbilang sudah putus asa buat mencari target rumah yang akan dirampoknya.

Selama satu minggu belakangan, dia keliling buat mencari sasaran. Namun yang muncul dibenaknya adalah rumah Ernawati.

Pelaku sudah mengetahui, bahwa korban menyimpan perhiasan di rumah berwarna abu-abu tersebut.

Sebuah masker telah disiapkan oleh Cecep di dalam tasnya untuk melakukan perampokan.

Namun masker yang dibelinya dari Bangka itu tidak digunakan karena Ernawati memang sudah mengenal Cecep.

"Sudah seminggu lah pokoknya mutar-mutar. Tidak jadi pakai masker, nanti korban curiga dua bulan lalu aku beli masker itu di Bangka, dan aku memang tahu jadwal pak haji tidak ada di rumah," pungkasnya.

Selain membunuh Ernawati, Cecep merampok harta benda yang ada dimilik istri penjual daging itu.

Berbagai perhiasan cincin, gelang dan galung emas senilai Rp 150 juta digondol oleh duda satu anak itu.

Alasan Cecep mengambil perhiasan itu, lantaran membutuhkan uang buat bayar utang kepada seseorang.

“Sudah lama utang itu, aku pinjam sedikit-sedikit Rp 1 juta, Rp 500 ribu, tapi sudah keseringan jadi segitu. Uang yang aku pinjam itu buat keperluan anak aku," ucapnya.

Cecep menjual gelang emas yang dicurinya seharga Rp 17 juta. Pembeli perhiasan itu tidak curiga karena Cecep juga menyerahkan surat emas tersebut.

Dia kemudian membayar utangnya sebesar Rp 15 juta, dan membeli jam tangan.

"Habis dari rumah itulah lah langsung aku jual. Rencana perhiasan-perhiasan lain juga memang akan aku jual, dan pembeli tidak curiga karena ada suratnya semua," kata Cecep. (n3)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved