Liputan Khusus Tribun Lampung

Aerodance, Perpaduan Aerobic dan Dance yang Digemari Milenial Lampung

Bahkan menurutnya, aerodance mampu membakar lemak lebih banyak dan efektif dibanding jogging.

Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Ridwan Hardiansyah
TRIBUN LAMPUNG CETAK

Laporan Reporter Tribun Lampung Jelita Dini dan Andreas Heru

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Ingin menghilangkan penat di tengah kepadatan jadwal sekolah, Finalis Muli Bandar Lampung 2017, Feranza (17) memilih rutin berlatih aerodance. Olahraga yang dikombinasikan dengan gerakan tari modern tersebut pun dianggap mampu untuk membakar lemak.

“Aerodance itu bisa membakar kalori dan lemak. Badan semua gerak dan have fun. Itu yang aku suka. Bentuk tubuh juga terjaga,” ungkap Feranza, Jumat (22/9/2017).

Di beberapa sanggar senam di Bandar Lampung, aerodance digemari para milenial.

Musik yang kekinian dan gerakan yang selalu berubah dianggap menjadi hal yang menarik.

“Seminggu sekali latihan aerodance. Tiap latihan beda-beda gerakannya, up to date pokoknya, dan gerakannya mudah,” kata siswi SMAN 1 Bandar Lampung itu.

Sementara, Alma Afika Makki (17) menuturkan, musik yang kekinian dan selalu berubah setiap latihan, membuat hal itu cocok untuk anak muda.

Sehingga, mereka tidak bosan melakukannya secara rutin.

“Bisa keluar keringat banyak juga. Karena lagu yang dipakai pas dan cocok buat anak muda, jadi tidak bosan,” terang siswi SMA YP Unila tersebut.

Dengan mengikuti aerodance, Alma mengaku, ia juga mampu menjaga bentuk tubuh.

Bahkan menurutnya, aerodance mampu membakar lemak lebih banyak dan efektif dibanding jogging.

Seorang sosialita Lampung, Echy Resylia Martinez (30) menerangkan, ia telah mengikuti aerodance sejak setahun lalu.

Karyawan swasta itu rutin berlatih aerodance sebanyak dua kali dalam seminggu.

“Gerakannya mudah dan membakar kalori. Badan lebih segar dan mampu menjaga bentuk badan. Yang jelas, bisa hilangkan stres dan penat setelah seharian bekerja di kantor,” tutur Echy.

Jadi Favorit

Instruktur di Sonia Aerobic and Fitness Centre, Ayu AKJ mengatakan, aerodance sebenarnya perpaduan antara aerobic dan dance. Meski begitu, gerakan dan musik pengiring selalu berbeda dalam setiap pertemuan latihan.

Biasanya, instruktur akan terlebih dahulu memperlihatkan koreografi yang akan dilakukan, saat latihan dimulai.

“Di Sonia, kami menyebutnya fit dance. Karena, gerakan aerobiknya sebenarnya sudah tidak ada. Dance ini menghafal koreografi. Instruktur biasanya cari koreografi yang simpel-simpel agar mudah diikuti, terus diajari sampai bisa,” tutur Ayu.

Di Sonia, lanjut Ayu, aerodance banyak diikuti perempuan-perempuan muda berusia 20 tahun-30 tahun.

Karena usia peminat tersebut, Ayu mengatakan, pihaknya selalu menyajikan musik-musik terbaru yang sedang popular.

“Kami ada kelas setiap Sabtu pukul 10.00 Wib. Biaya sekali datang Rp 25 ribu. Rata-rata anak muda yang ikut.

Ada juga ibu-ibu muda yang ingin nge-dance, tapi merasa sudah bukan usianya lagi, akhirnya ikut (aerodance),” papar Ayu.

Di Club Verde, jadwal aerodance berlangsung pada Senin, Sabtu, dan Minggu.

Walau begitu, Customer Service Club Verde, Fadly mengungkapkan, jadwal hari Senin hanya untuk member.

Dalam satu hari pertemuan, Fadly mengatakan, aerodance bisa berlangsung di sekitar enam kelas. Di mana, satu kelas berisi 20 orang.

“Memang jadi favorit. Kelas dance di kami ada hiphop dance dan vd dance. Mungkin, ini masalah genre saja,” ujar Fadly.

Kebanyakan orang yang mengikuti aerodance adalah perempuan berusia 21 tahun-30 tahun.

Fadly menerangkan, biaya untuk bisa mengikuti latihan hiphop dance atau vd dance sebesar Rp 350 ribu untuk delapan kali pertemuan.

“Untuk pertama kali ada uang pendaftaran Rp 250 ribu. Setelah itu, bayar paket yang Rp 350 ribu,” kata Fadly.

Berita ini telah diterbitkan di Koran Tribun Lampung berjudul "Siswi SMA Ikuti Aerodance buat Bakar Lemak" pada Minggu, 24 September 2017.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved