Siswi SD Dicabuli Tetangga di Lampung Selatan: Anak Saya Tiap Malam Menangis dan Mengigau

Rasa ketakutan masih menghantui S (7), siswa kelas 2 Sekolah Dasar di Lampung Selatan. S adalah korban pencabulan

Penulis: Dedi Sutomo | Editor: wakos reza gautama
kompas.com
ilustrasi pencabulan anak 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNGSELATAN - Rasa ketakutan masih menghantui S (7), siswa kelas 2 Sekolah Dasar di Lampung Selatan. S adalah korban pencabulan

Ingatan akan peristiwa kelam yang dialaminya terus menghantui.

Baca: Ini Tipe Pelanggaran yang Akan Ditindak dalam Operasi Zebra Krakatau 2017

Bahkan ia pun enggan, masuk ruang pemeriksaan dokter spesialis kebidanan di RSUD Bob Bazar pada Rabu, 1 November 2017. S kembali menolak untuk diperiksa guna melakukan visum ulang.

Kedua orangtuanya yang mendampingi sangat terpukul dengan apa yang dialami putri ke-5 mereka yang masih berusia belia itu.

Keduanya seakan tidak percaya, putri mereka yang kini duduk dibangku kelas 2 SD menjadi korban pencabulan oleh pelaku yang masih terhitung tetangga kampung.

Menurut Ikah, sang ibu, putri kelimanya itu setiap malam mengigau pascakejadian yang menimpa dirinya. Tidak jarang putrinya tidak bisa tidur dan menangis karena merasa takut.

“Setiap malam mengigau, seperti orang ketakutan. Ini sudah sejak Jumat lalu tidak masuk sekolah, karena dia masih merasa takut,” ujarnya saat ditemui di RSUD Bob Bazar Kalianda.

Ikah mengatakan sampai saat ini putri kecilnya itu masih mengeluhkan sakit pada bagian intimnya saat buang air kecil. Karenanya, ia pun memeriksakan ke RSUD Bob Bazar Kalianda.

Bahkan putrinya terpaksa harus menjalani rawat inap. Karena hingga sore hari masih menolak untuk diperiksa oleh dokter RSUD Bob Bazar Kalianda.

Munir, ayah S, mengaku terkejut atas peristiwa yang dialami putrinya. Saat kejadian, ia sedang tidak ada di rumah. Munir sedang bekerja di sebuah bangunan di Bogor, Jawa Barat.

Baca: Wanita Ini Dimutilasi Lalu Dijadikan Boneka Seks. Ternyata Pelakunya Nggak Nyangka Banget

Menurut dirinya, pelaku merupakan duda anak 2 yang masih tetangga.

Pelaku sendiri cukup dikenal oleh keluarganya. Karenanya, saat diajak oleh pelaku untuk membeli jajanan saat hari peristiwa pencabulan terjadi, sang putri pun mau mengikuti pelaku.

“Saya mengenal pelaku sejak dia masih berusia remaja. Saya tidak pernah mengira pelaku akan setega itu dengan anak saya,” ujarnya, saat ditemui di RSUD Bob Bazar, Rabu, 1 November 2017.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved