Ma'ruf Amin Minta Santri Tidak Terprovokasi Daru Upaya untuk Meruntuhkan NKRI
KH Ma'ruf Amin meminta saat santri berdakwah tidak boleh keras, dan tidak galak. Itu disampaikan saat mengisi Peringatan Hari Santri di Kota Agung.
Penulis: Tri Yulianto | Editor: soni
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KOTA AGUNG - Rais Aam PBNU KH Ma'ruf Amin meminta saat santri berdakwah tidak boleh keras, dan tidak galak. Permintaan itu disampaikan saat mengisi Peringatan Hari Santri di Kota Agung.
Baca: Seorang Pria Batalkan Perkawinan Usai Sang Calon Istri Menggila di Pesta Lajang
Baca: Karena Tekuni Profesi Jadi Bandar Narkoba Pemuda Ini Terancam 4 Tahun Penjara
"Santri harus menyampaikan dakwah dengan santun karena mengajak orang dengan cara sukerela, tidak memaksa (itimidasi). Jangan terprovokasi juga untuk meruntuhkan negara Indonesia," ujar Ma'ruf, Sabtu (4/11/2017).
Tugas santri lainnya mengatasi kesenjangan sosial antara kaya dan si miskin. Pelajari agama agar bisa menggantikan para kiyai. Kaum santri harus menduduki posisi strategis.
Selain itu ada tiga tanggungjawab santri yakni tanggung jawab keagamaan, tanggung jawab ke umat, serta tanggung jawab kebangsaan dan kenegaraan.
"Kita harus menjaga agama tidak dirusak, bukan Islam saja, agama lain juga tidak boleh dirusak. Siapa saja yang menodai agama akan dihukum sesuai aturan yang berlaku," ujar Ma'ruf yang juga Ketua MUI.
Sementara itu, Plt Bupati Tanggamus Samsul Hadi, mengatakan dengan adanya Hari Santri, maka jadi bukti pengakuan negara atas jasa para ulama dan santri dalam perjuangan merebut, mengawal, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan.
"Santri harus membentengi NKRI dari berbagai ancaman. Kaum santri melopori penerimaan Pancasila sebagai azas negara. Bagi santri NKRI sudah final," kata Samsul. (tri yulianto)
