Seru dan Menegangkan, Jet Tempur Indonesia & Australia Kejar-kejaran, Saat Akan Ditembak Jatuh . . .
Seru dan Menegangkan, Jet Tempur Indonesia & Australia Kejar-kejaran, Saat Akan Ditembak Jatuh . . .
Kedua jet tempur terbang mengarah ke tenggara (225 derajat) menuju batas Flight Information Region (FIR) Darwin. Jarak antarapesawat adalah 1,2 mil dan berperan saling melindungi.
Prosedur tetap untuk terbang patroli tempur wilayah udara perbatasan pun dimulai.
Saat mendekati FIR, Kapten Azhar mengontak pangkalan Satuan Radar (Satrad) 251 Kupang yang mengoperasikan radar jenis Ground Control Interception (CGI).
Komandan regu Satrad 251 yang sedang bertugas, Mayor Haposan selanjutnya melaporkan situasi di udara sesuai pantauan radar.
Diinformasikan saat jam menunjukkan pukul 09.15 Wita menunjukkan bahwa kedua jet tempur masih terbang dalam posisi sejajar, dan tanpa ada tanda kehadiran obyek atau pesawat lain.
Berdasarkan laporan radar bahwa kondisi ruang udara aman-aman saja, kedua Hawk terus terbang dengan tenang menyusuri FIR menuju arah pulau Roti yang berjarak sekitar 80 mil dari Lanud El Tari.
Tapi ketenangan terbang kedua jet tempur Hawk sontak berubah. Hanya dalam hitungan detik, Kapten Azhar dikagetkan oleh laporan Mayor Haposan.
Baca: Jadwal dan Live Streaming Timnas Indonesia U-19 Vs Korea Selatan
Saat itu, Satrad 251 mendeteksi dua pesawat tidak dikenal melewati 10 mil dari batas FIR Darwin pada ketinggian 8.000 kaki dengan kecepatan 160 knot .
Ditilik dari ketinggian terbang dan kecepatannya kedua pesawat yang sedang melewati batas FIR tampak seperti helikopter.
Kapten Azhar dan kedua rekannya pun mengira bahwa dua obyek itu adalah helikopter dan merupakan sasaran yang cukup mudah bagi kedua Hawk bersenjata lengkap.
Jarak antara kedua Hawk dan dua pesawat penyusup itu sekitar 97 mil, dengan heading 108 derajat dari Satrad 251.
Berdasarkan laporan Kapten azhar, karena kedua pesawat penyusup posisinya makin mencurigakan, Satrad 251 lalu memerintahkan agar kedua Hawk mendekati laporan sasaran dengan sandi X itu (Lasa X).
Kedua Hawk kemudian terbang melesat pada ketinggian 20.000 kaki dan terus dipandu oleh Sastrad 251 mengingat pada jarak tersebut, radar yang dimiliki kedua Hawk belum bisa mendeteksi kedua target.
Dalam kondisi yang makin genting itu, Satrad 251 melaporkan lagi bahwa jarak mereka semakin mengecil menjadi sekitar 40 mil. Situasi itu mengindikasikan ada kemungkinan radar yang dimiliki Hawk sedang di-jamming.