Sopir Ini Reflek Peluk Anaknya Saat Bus Terbalik di Jalan Pangeran Emir M Noer

Sopir bus terbalik di Jalan Pangeran Emir M Noer Peluk anak saat mobil terbalik

Penulis: hanif mustafa | Editor: wakos reza gautama
Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa
suswanto, sopir bus 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -   Suswanto, sopir Bus Budi Jasa bernopol BE 2565 LA yang terguling di tanjakan di Jalan Pangeran Emir M Noer,tergeletak lemas di Rumah Sakit Umum Daerah Dr A Dadi Tjokrodipo, Minggu 5 November 2017.

Suswanto mengalami luka parah di sisi badan sebelah kanan.

Baca: Kesaksian Penumpang Bus Terbalik: Penumpang Bertumpuk di Dalam Bus

Pasalnya saat bus terpelanting ke kanan, Suswanto mendekap anaknya dan tidak memikirkan keselamatannya, sehingga tangan sebelah kanan terluka terkena serpihan kaca.

Eka, istri Suswanto yang turut dalam bus, mengungkapkan, saat kejadian berlangsung anak keduanya Alda (9) duduk di sisi kiri ayahnya.

“Jadi waktu mundur (bus) itu, suami saya berusaha ngimbangi, suami saya tetap berusaha, tapi bus sudah gak mampu, waktu terpelanting itu suami saya langung dekap anak saya,” sebutnya kepada Tribun Lampung.

Eka mengatakan, yang dilakukan suaminya itu reflek menyelamatkan anaknya, sebab yang ditakutkan anaknya terkena pecahan kaca.

Sebuah mobil bus PO Budi Jasa bernomor polisi Be 2565 LA terbalik, lantaran tak kuat menanjak di Jalan P. Emir M Noer, Minggu 5 November 2017 sekira pukul 16.00 WIB. Mobil bus yang mengangkut 30 penumpang asal Pringsewu ini baru pulang berwisata dari Pantai Sari Ringgung, Pesawaran.
Sebuah mobil bus PO Budi Jasa bernomor polisi Be 2565 LA terbalik, lantaran tak kuat menanjak di Jalan P. Emir M Noer, Minggu 5 November 2017 sekira pukul 16.00 WIB. Mobil bus yang mengangkut 30 penumpang asal Pringsewu ini baru pulang berwisata dari Pantai Sari Ringgung, Pesawaran. (Tribunlampung.co.id/Perdiansyah)

“Yang kena kaca suami saya, terpaksa harus kena jahitan banyak, kalau Alda baik-baik saja,” terangnya.

Sebuah mobil bus PO Budi Jasa bernomor polisi Be 2565 LA terbalik, lantaran tak kuat menanjak di Jalan Pangeran Emir M Noer, Minggu 5 November 2017 sekira pukul 16.00 WIB.

Mobil bus yang mengangkut 30 penumpang asal Pringsewu ini baru pulang berwisata dari Pantai Sari Ringgung, Pesawaran.

Baca: Zulkfili Hasan Maju Jadi Calon Presiden, PAN Lampung Siapkan Langkah Pemenangan

Saat bus melaju mundur para penumpang mulai panik. Sebagian dari penumpang ada yang berteriak histeris.

Mustajab (50), salah satu penumpang, mengaku, sebelum bus mundur sebagian penumpang ada yang tertidur karena kelelehan.

“Sebagian penumpang tadi ada yang tidur, karena capek berenang di laut, tapi pas sudah mundur, haduh udah panik teriak-teriak, yang tidur ikut bangun dan teriak-teriak,” terangnya sembari mengusap keningnya yang lecet, Minggu 5 November 2017.

Mustajab menuturkan posisi bus didepan pintu masuk Puri sudah mulai hilang kendali.

“Wah itu sudah hilang kendali, saya sudah siap-siap, pas miring-miring saya langsung pegangan besi yang dekat jendela,” tuturnya.

Sebuah mobil bus PO Budi Jasa bernomor polisi Be 2565 LA terbalik, lantaran tak kuat menanjak di Jalan Pangeran Emir M Noer, Minggu 5 November 2017 sekira pukul 16.00 WIB. Mobil bus yang mengangkut 30 penumpang asal Pringsewu ini baru pulang berwisata dari Pantai Sari Ringgung, Pesawaran.
Sebuah mobil bus PO Budi Jasa bernomor polisi Be 2565 LA terbalik, lantaran tak kuat menanjak di Jalan Pangeran Emir M Noer, Minggu 5 November 2017 sekira pukul 16.00 WIB. Mobil bus yang mengangkut 30 penumpang asal Pringsewu ini baru pulang berwisata dari Pantai Sari Ringgung, Pesawaran. (Tribunlampung.co.id/Perdiansyah)

Begitu bus terbalik, lanjut Mustajab, orang seisi bus langsung terpelanting ke sisi kanan.

 “Begitu bruak, kita orang langsung banting ke kanan, kan jatuhnya ke kanan, ya yang didalam pada tumpuk-tumpukan,” katanya.

Mustajab mengatakan, orang yang duduk disisi kiri semua terpelanting ke kanan. Sehingga korban yang terluka kebanyakan yang duduk di kanan.

“Sudah gak bisa membayangkan, saya tadi duduk sisi kiri, jadi gak begitu ketumpukan orang, yang sakit yang ketimpa paling bawah, gek mana ketindih kok,” pungkasnya.

Hal senada diungkapkan oleh Nabila (16) salah satu penumpang yang turut dalam bus tersebut.

“Saya udah gak bisa ngomong, beber-bener kaget, saya cuman bisa diam saja, mungkin saking takutnya,” jawabnya.

Nabila menambahkan, begitu bus terpelanting dan terguling, kaca depan langsung pecah.

“Begitu juga yang disisi kanan pecah semua, kami yang didalam sudah saling tindih,” tandasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved