Ritual Aneh Guru di Lampung: Sedot Sperma Puluhan Muridnya, Alasannya Tak Disangka-sangka

Ritual Aneh Guru di Lampung, Sedot Sperma Puluhan Muridnya, Alasannya Tak Disangka-sangka

Penulis: Muhammad Heriza | Editor: wakos reza gautama
Health Day News
ilustrasi oral seks 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PESAWARAN - Endi Oktriawan (32), guru olahraga di salah satu SMA di Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, melakukan ritual aneh.

Gara-gara ritual aneh itu ia ditangkap aparat Polres Pesawaran. Ritualnya adalah menyedot sperma remaja laki-laki.

Baca: Setelah Heboh Video Mesum Pelajar Samarinda, Kini Beredar Video Pelajar SMP Pontianak

Yang menjadi sasaran Endi adalah muridnya sendiri. "Tersangka telah mencabuli murid-muridnya," ujar Kapolres Pesawaran AKBP M Syarhan, Rabu, 8 November 2017.

Syarhan mengatakan, ada 42 anak didik Endi yang menjadi korban ritual aneh tersangka. Yang miris, dari 42 anak itu, 11 diantaranya menjadi kecanduan oral seks.

Modus yang digunakan Endi beragam. Ada korban yang diajak ke ladang cabai miliknya. sampai disana, Endi memaksa korban membuka celananya.

Endi lalu melakukan oral seks terhadap korban. Setelah klimaks, Endi menelan sperma anak didiknya itu.

Modus lain adalah Endi menemui salah satu korban di sekolahan. Dia meminta korban menemuinya di kebun miliknya.

Pulang sekolah si anak menemui gurunya itu. Dengan alasan akan diajarkan main voli, si korban disuruh membuka celananya.

Lalu Endi kembali melakukan hal serupa terhadap korban-korbannya yaitu oral seks lalu meminum sperma korban.

Semua korban tak berdaya karena Endi memiliki mantra. "Tersangka ini membacakan mantra tertentu sehingga korban tidak bisa melawan saat dicabuli," ujar Syarhan.

Mantra tersebut seperti ini isinya "Walau anna qur'ana yusirot bilil jibali aukuhingat bilil ardu aukallama xxxxxxxxxxx xxxxxxx xxxxxxxxx xxxxxxxxx xxxxxx xxxxxx."

Baca: Keasyikan Main Ponsel Saat Bawa Motor, Remaja dan Satu Bocah Tewas Tertabrak Truk

Pengakuan Endi, ritual seperti itu dipelajari dari sebuah buku. Menurut petunjuk di buku itu, jika meminum sperma bisa membuat tubuh kuat.

"Saya baca buku, buat amalan, kalo minum air sperma akan membuat badan saya kuat," ujarnya.

Ritual meminum sperma ini sudah ia jalani sejak lima tahun ini. Korbannya total ada 42 yang semuanya murid tersangka.

usia rata-rata para korban adalah umur 12 tahun hingga 17 tahun. Aksi ini terbongkar setelah salah satu korban menceritakan kejadiannya ke orangtuanya.

Pihak orangtua yang tak terima dengan perlakuan Endi, melapor ke Polres Pesawaran.

Dari situlah, polisi melakukan penyelidikan dan menangkap Endi.

"Hasil pemeriksaan terhadap tersangka itulah baru kami ketahui bahwa korbannya sangat banyak mencapai 42 orang," kata Syarhan.

Ternyata perilaku Endi ini membuat beberapa korbannya menjadi kecanduan karena sudah puluhan kali dicabuli Endi.

"Ada beberapa korbannya yang kecanduan minta di oral seks," jelas Syarhan.

Kasus ini mendapat perhatian dari psikolog anak Seto Mulyadi.

Seto Mulyadi, psikolog anak yang mendampingi korban pelecehan seksual, mengatakan, sebagian besar korban masih mengalami trauma.

"Sebanyak 11 anak dari 42 korban juga mengalami ketergantuan dengan oral seks. Mereka rentan menjadi pelaku,"ujar Seto.

"Kami telah melaporkan kondisi para korban pada Kementerian Sosial agar para korban mendapat pendampingan dan terapi di Jakarta untuk memulihkan kondisinya," kata Kak Seto melalui sambungan telepon.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved