Ini Alasan Donatur 'Membebaskan' Ibu dari Rumah Sakit Usai Persalinan
Ini Alasan Donatur 'Membebaskan'Ibu dari Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek Usai Persalinan
Penulis: hanif mustafa | Editor: wakos reza gautama
Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNG – Donatur yang 'membebaskan' Indarti bersama buah hatinya yang sempat tertahan di Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM) karena tak mampu membayar biaya persalinan terkuak.
Mereka adalah sekumpulan orang yang tergabung dalam Forum Masyarakat Transparasi Lampung (FMTL).
Baca: Viral! Video Siswi SMA Maki-maki Polisi Saat akan Ditilang, Tonton Disini
Melalui sambungan telepon. Koordinator FTML, Harry Koharudin, mengungkapkan bahwa apa yang mereka lakukan bukanlah untuk sombong.
“Tapi kami benar-benar terketuk hatinya dan benar-benar ingin membantu seikhlasnya bukan untuk suatu kepentingan,” jelasnya, Jumat 10 November 2017.
Harry mengungkapkan uang sumbangan untuk memboyong Indarti beserta buah hatinya merupakan uang patungan bersama.
“Mulanya saat kami sedang nongkrong dan ngopi bareng, kami lihat berseliweran di sosial media berita tentang Indarti, bahkan di facebook,” sebut Harry.
Melihat berita tersebut, Harry bersama kelompoknya sekitar 10 orang terketuk hatinya.
“Nah akhirnya kami ngobrol-ngobrol dan tercetuslah patungan, terkumpul sekitar Rp 9 juta, malam itu, Kamis 10 November 2017, kami menuju RSUDAM,” lanjut Harry.
Sesampainya disana, Harry dkk mau melunasi biaya persalinan Indarti. Namun tertahan lagi sebab manajeman sudah tutup dan bisa diurus keesokan paginya.
“Malam itu kami sudah datang ke RS, namun oleh perawat dialihkan ke pihak manajemen, sehingga Indarti tertahan lagi,” ujarnya.
Baca: Ibu Ini Tertahan di Rumah Sakit Usai Persalinan, Begini Kata BPJS Kesehatan Bandar Lampung
Upaya 'pembebasan' Indarti dilanjutkan pagi hari. Harry mengaku mengutus tiga orang untuk melunasi semua biaya persalinan Indarti.
“Ya kami pagi tidak bisa berkumpul mengingat, kami masing-masing memiliki kesibukan,” terangnya.
Melalui laporan dari ketiga utusannya tersebut, Harry mengungkapkan bahwa ketiga perwakilan dari FMTL kaget.
“Mereka mengaku sampai dipeluk, di video ada, bahkan Indarti bersama suami menagis terharu, sedih juga melihatnya,” terangnya.
Harry menegaskan, suasana haru saat pihak FMTL menyerahkan bukti lunas kepada Indarti bersama suami disaksikan oleh Humas RSUDAM.
“Jadi kami itu tidak memberikan uangnya, tapi kami melunasi semuanya di loket pembayaran,” sebutnya.
Setelah melunasi, uangnya ternyata masih tersisa. Harry mengaku uang sisa tersebut diberikan kepada Indarti.
“Sebagian untuk menyewa mobil grab, kasihan soalnya melihat suaminya naik motor sambil bawa anak, maka perwakilan kami inisiatif untuk menyewakan mobil Grab,” ujarnya.
Harry menambahkan, Indarti tidak langsung pulang ke rumahnya di Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara, melainkan singgah dulu ke rumah kakaknya di Bandar Lampung.
“Tadi itu dia balik ke rumah kakaknya. Dari semua ini saya berharap tidak ada lagi pasien yang seperti ini, kalaupun ada lagi jangan hanya muncul kritik saja, tetapi munculkan solusi,” tandasnya.