Nyala Api Terlihat di Puncak Gunung Agung Sabtu Malam, Warga Sempat Kaget
Nyala Api Terlihat di Puncak Gunung Agung Sabtu Malam, Warga Sempat Kaget
Daerah yang terdampak antara lain Dusun Banjar Belong, Pucang, dan Pengalusan (Desa Ban); Dusun Banjar Badeg Kelodan, Badeg Tengah, Badegdukuh, Telunbuana, Pura, Lebih, dan Sogra (Desa Sebudi); Dusun Banjar Kesimpar, Kidulingkreteg, Putung, Temukus, Besakih, dan Jugul (Desa Besakih); Dusun Banjar Bukitpaon dan Tanaharon (Desa Buana Giri); Dusun Banjar Yehkori, Untalan, Galih dan Pesagi (Desa Jungutan); dan sebagian wilayah Desa Dukuh.

Warga Sempat Kaget
Erupsi kedua ini sempat mengagetkan warga di lereng Gunung Agung. Sebagian warga yang berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III dan II pun terpaksa kembali mengungsi.
Bandesa Adat Besakih, Jro Mangku Widiarta, menjelaskan letusan sore kemarin sempat kagetkan warga di sekitar Besakih. Malamnya, sebagian masyarakat kembali mengungsi ke daerah lebih rendah, seperti Desa Rendang, Pesaban, Sidemen, dan Klungkung.
"Cuma kaget tapi warga sampai tak panik. Warga yang khawatir dan takut kembali mengungsi, yang masih nyaman tetap tinggal dirumah. Tadi memang ada berapa warga yang mengungsi," jelasnya, tadi malam.
Untuk hujan abu, dikatakan belum sampai ke Besakih. Bau belerang juga tak tercium. Aktivitas warga masih tetap berjalan, tidak ada gangguan.
Seorang warga Besakih, Fendi Sartawan, menuturkan pada awalnya warga baik-baik saja. Masyarakat beraktivitas normal karena sedari pagi memang wilayah Besakih diguyur hujan dan Gunung Agung tidak tampak dari desanya.
Namun, sore hari ada informasi Gunung Agung kembali mengeluarkan asap berwarna kelabu dan pekat. Warga Besakih pun berbondong-bondong untuk kembali ke pengungsian mereka.
"Kalau kepanikan sih tidak begitu. Tidak ada kepanikan berlebih, karena masyarakat Besakih semenjak peningkatan vulkanik Gunung Agung mulai terbiasa dengan hal seperti ini. Sore ini masyarakat kembali ke pengungsian mereka masing-masing sesuai intruksi pemerintah," jelas Fendi, kemarin.
Informasi yang dihimpun Tribun Bali, sebagian warga yang berada di KRB III seperti dari Desa Adat Sogra, Amerta Bhuana, Pempatan, serta Desa Jungutan juga turut mengungsi.
"Masyarakat dihimbau tetap tenang. Jangan panik dan terpancing isu-isu menyesatkan. PVMBG akan terus memberikan informasi terkini. BNPB, TNI, Polri, Basarnas, Kementerian/Lembaga, BPBD, SKPD, relawan dan semua unsur terkait akan memberikan penanganan pengungsi," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, kemarin.
Sejauh ini, warga hanya mengungsi ke posko-posko pengungsian yang ada di Karangasem. Hingga tadi malam, belum ada laporan tambahan kedatangan pengungsi ke Gor Swecepura, Gelgel, maupun ke pos-pos pengungsian di wilayah Kabupaten Klungkung lainnya. Begitu juga posko-posko pengungsian di wilayah Kabupaten Bangli.
Berdasarkan data BNPB, jumlah pengungsi pada Sabtu (25/11) siang sebanyak 25.016 jiwa yang tersebar di 224 titik pengungsian. (*)