Benar Benar Gak Nyangka, Oknum Polisi Beringas Gebukin Tukang Cukur. Ternyata 1 Tahun Pakai Ini

Benar Benar Gak Nyangka, Oknum Polisi Beringas Gebukin Tukang Cukur. Ternyata 1 Tahun Pakai Ini

Editor: Safruddin
tribun lampung
Kolase - Tempat usaha tukang cukur di Pringsewu usai digebuki oknum polisi 

Laporan Reporter Tribun Lampung, Muhammad Heriza/ Didik Budiawan

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Terungkap, Kenapa Oknum Polisi Begitu Beringas Gebukin Tukang Cukur. Sudah 1 Tahun Pakai Ini.

Baca: Syahrini Kaya Raya Tanpa Suami - Ketahuan 6 Pabrik Uang Syahrini, Nomor 5 Disukai Om-om

Baca: Rina Nose Akan Dipabtis, Pindah Agama, Kafir - Ini Isi Surat Pengakuannya ke Deddy Corbuzier

Perlakukan kasar oknum anggota polisi menganiaya tukang cukur belum lama ini, ternyata ada pemicunya.

Bidang Profesi dan Pengamanan Polda yang melakukan pemeriksaan sudah mulai menemukan pemicu sang brigadir begitu beringas melakukan aksi pemukulan.

Anggota Polres Tulangbawang ini diperiksa karena menganiaya Sofyan Doni Kurniawan (24), tukang cukur di Pekon Sukamulya, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Pringsewu.

Edwin menganiaya Sofyan hanya gara-gara tidak puas dengan hasil cukuran Sofyan.

Berdasar hasil pemeriksaan sementara, Propam polda menyatakan perbuatan Brigadir Edwin Rais dipengaruhi narkoba.

Hal ini diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Propam Polda Lampung Komisaris Besar Hendra Supriatna.

Menurut Hendra, polisi juga sudah melakukan tes urine Edwin Rais yang hasilnya dinyatakan positif mengonsumsi narkoba jenis sabu-sabu.

Hendra mengatakan, emosi Edwin Rais tidak terkontrol karena pengaruh narkoba.

“Dia (Edwin Rais) mengakui menggunakan narkoba sudah satu tahun lebih,” katanya.

Saat ditanya bagaimana kelanjutan kasusnya, Hendra menuturkan, rencananya dalam waktu dekat ini pihaknya akan menggelar dulu sidang disiplin.

“Ya, segera akan dilakukan,” bilangnya.

Sanksi yang sudah dijatuhkan sementara, sambungnya, petugasnya juga sudah memotong rambut Edwin Rais hingga botak dan senjata api yang digunakannya juga sudah ditarik.

“Polda juga menunggu laporan dari Polres Tanggamus, apakah korbannya jadi melapor atau tidak. Artinya kalau jadi melapor,maka pidana umumnya juga akan diproses,” tutupnya.

Baca: Ingat Kan Aktor Jago Film Action Jet Li? Jangan Terkejut saat Melihat Kondisi Menyedihkan Dia Kini

Komunitas Barber

Komunitas pencukur rambut, Barber Blade Lampung Division sangat menyayangkan kejadian yang menimpa anggota komunitasnya Sofyan Doni Kurniawan (24) warga Sukamulya, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Pringsewu.

Sofyan menjadi korban penganiayaan oknum polisi, lantaran tidak puas dengan hasil cukurannya.

Padahal, Sofyan meyukur sesuai pesanan dan menyatakan pas dan pantas.

Zainal Arifin, salah seorang anggota Barber Blade Lampung mengatakan, komunitas terus memberikan dukungan moril terhadap korban, Sofyan atau yang akrab mereka sapa Doni.

Mereka tetap mendukung agar Doni tetap terus menjalankan pekerjaannya sebagai seorang pemangkas rambut.

Karena itu lah, Zainal berharap supaya oknum yang arogan tersebut diproses sesuai hukum yang berlaku.

"Kami mendesak supaya penegakkan hukum terus berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku," tegas Zainal.

Ia menuturkan bahwa komunitas Barber Blade Lampung memiliki sekitar 30 orang anggota di Pringsewu.

Sementara keanggotaannya paling banyak ada di Bandar Lampung. Komunitas ini pun terkoneksi hingga komunitas barber lainnya se-Indonesia.

Brigadir Edwin Rais (28), oknum polisi Polres Tulangbawang, yang menganiaya tukang cukur di Pekon Sukamulya, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Pringsewu saat ini sudah ditangani oleh Propam Polda Lampung.

Kapolda Lampung Inspektur Jenderal Hadi Suroso Siswoyo membenarkan adanya pemukulan oleh salah satu anak buahnya.

"Iya, saat ini dia (Brigadir Edwin Rais) sudah di Propam dan sedang diproses," kata Hadi Suroso melalui sambungan telepon, Minggu 26 November 2017.

Sofyan Doni Kurniawan tukang cukur di Kecamatan Banyumas, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung, menjadi korban kekerasan oknum aparat kepolisian.

Motif pemukulan hanya karena Brigadir Edwin Rais tidak puas dengan hasil cukuran korban.

Xiong Gaowu sudah menjalani profesinya sebagai tukang cukur selama 40 tahun.
Xiong Gaowu sudah menjalani profesinya sebagai tukang cukur selama 40 tahun. (Mirror)

Edwin Rais saat itu menyatakan bahwa hasil cukuran korban terlalu tipis, namun Sofyan memastikan bahwa hasilnya pas dan pantas.

"Tapi yang bersangkutan marah dan memukul kaca di depan," ujar Sofyan di rumahnya, Minggu, 26
November 2017.

Baca: Persebaya Juara Liga 2, Netizen, Seremoninya Lebih Seru Liga 2

Edwin Rais menampari korban berulang kali. Pada saat itu, Sofyan sudah meminta maaf berulangkali ke Edwin Rais.

Bukannya berhenti, Brigadir Edwin Rais terus menghajar Sofyan.

Sofyan mengaku tangannya sempat dipelintir, lantaran merasa sakit Sofyan berusaha membela diri dengan menendang Edwin Rais.

Oknum polisi yang bertugas di Polres Tulangbawang ini mengambil pisau cukur kemudian mengejar Sofyan.

Edwin Rais sempat mencabut patok bambu dan memukul Sofyan pada bagian kaki.

Setelah itu Brigadir Edwin Rais pulang ke rumah mertuanya di Kecamatan Banyumas.

Tidak berselang lama, Edwin Rais datang kembali ke rumah Sofyan membawa senjata api.
Brigadir Edwin Rais mengacung-acungkan senjata api ke arah korban dan warga.

"Bahkan sempat membuang tembakan ke udara sebanyak empat kali. "Karena takut, saya lari," kata Sofyan. (rza/dik)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved