Jonru Beberkan Siapa Sebenarnya Abdul Somad Pengejek Rina Nose, Ternyata Tak Hanya Sekadar Ustadz

Melalui kolom komentar pada akunnya pada Instagram @ustadzabdulsomad, warganet meluapkan amarahnya.

Editor: Andi Asmadi
Ustadz Abdul Somad 

Bahkan, Rina Nose pun sempat memberikan tanggapan mengenai pernyataan Ustadz Abdul Somad tersebut.

Lalu, siapa sebenarnya Somad ?

Jonru Ginting yang merupakan pegiat media sosial ternyata pernah mengungkap sosok ustadz ini sebelum dijebloskan ke penjara.

Dalam unggahannya pada akun Facebook Jonru mengumpulkan data tentang sosok Ustadz Abdul Somad versinya.

Berikut ini 7 fakta tentang Ustaz Abdul Somad versi Jonru Ginting yang pernah di-posting pada timeline akun Facebooknya.

"1. Ustadz Abdul Somad adalah tokoh lokal dari Riau yang menjadi terkenal se-Indonesia karena banyak video ceramahnya yang viral.

 2. Beliau asli Ustadz, sudah S2 di bidang agama, lulusan Al Azhar Kairo dan S2 di Maroko pula. Jadi dari segi ilmu, beliau sangat berkompeten.

3. Beliau adalah “hasil kawin silang” antara ustadz lucu dan ustadz berkualitas. Selama ini kedua jenis ustadz tersebut seperti air dan minyak. Tak mungkin bersatu.

Namun Ustadz Abdul Somad berhasil mengawinkan keduanya. Ceramah-ceramah beliau selain “bergizi tinggi”, juga enak didengar, dan porsi lucunya pun sewajarnya saja. Tidak berlebihan.

4. Gayanya sangat sederhana.

5. Beliau bukan tipe ustaz kharismatik. Masyarakat menghormati beliau karena ilmunya, bukan karena kharismanya.

6. Beliau juga bukan tipe ustadz stereotif (maksudnya kelihatan banget gayanya seperti ustadz pada umumnya). Gaya beliau biasa saja. Seperti orang kebanyakan.

Mendengar ceramah beliau, kita seperti mendengar ucapan orang biasa yang kebetulan pintar di bidang agama.

7. Banyak yang menyebut ustadz Abdul Somad sebagai pengganti K.H. Zainuddin MZ. Dari segi popularitas bolehlah. Namun dari segi karakter, keduanya sangat jauh berbeda.

KH Zainuddin MZ itu kharismatik, stereotif, dan lebih cocok tampil di acara tabligh akbar. Sementara ustadz Abdul somad tidak kharismatik, tidak stereotif, dan lebih cocok tampil di acara-acara kajian yang terbatas.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved