Semalam Dapur dan Kamar Mandi Karni Hilang Disapu Ombak

Semalam Dapur dan Kamar Mandi Karni Hilang Disapu Ombak. Lagi, ombak kembali merusak pemukiman warga yang tinggal pinggir pantai.

Penulis: hanif mustafa | Editor: soni

Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Semalam Dapur dan Kamar Mandi Karni Hilang Disapu Ombak

Lagi, ombak kembali merusak pemukiman warga yang tinggal pinggir pantai. Kali ini menimpa pemukiman warga yang tinggal di Ujung Boom Kelurahan Kangkung Kecamatan Bumi Waras.

Baca: Timnas Indonesia Gagal Raih Trofi Aceh World Solidarity Cup 2017 Usai Dibungkam Kirgistan 0-1

Salah satunya menimpa rumah milik Karni (42), bagian dapur rumah panggung yang terbuat dari kayu di permukaan perairan pantai ujung boom hilang disapu gelombang ombak.

"Iya bagian dapur dan kamar mandi saya hilang disapu ombak semalam jam 21.00 wib, gak tahu nanti malam ini, ombaknya besar lagi atau tidak," ujarnya kepada tribunlampung.co.id, Rabu 6 Desember 2017.

Saat ini, Karni pun terpaksa menumpang tidur di rumah tetangga yang masih aman dari hantaman ombak.

Baca: Ingat Martunis Anak Angkat Ronaldo? Kini Pekerjaannya Tak Disangka

"Ya sementara ini saya mengungsi dulu bersama keluarga, soalnya ombak juga merusak lantai rumah saya, dan saya masih khawatir," sebut Karni sambil memperlihatkan lantai rumah yang hancur tersapu ombak.

Wanita yang sudah tinggal selama 25 tahun di Ujung Boom ini mengaku cuaca saat ini berbeda dengan tahun lalu.

"Setiap tahun itu memang seperti ini, air akan pasang, tapi paling 3 hari, ini bisa sampai lima hari, saking gedenya ombak, dapur semua isinya dah kanyut semua," imbuhnya.

Menurut Karni, tidak ada suara gemuruh sebelum ombak meluluh lantahkan dapur miliknya.

"Ombaknya itu ngantem terus, jadi setelah banjir rob itu surut, ombaknya gede, dari bawah, jadi hancurin rumah akhirnya lantainya banyak yang jebol, ombak tenang sekitat pukul 12 malam," ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Jupiah (36), ombak yang keras mampu merusak beberapa bagian rumahnya.

"Iya ini, bagian teras rumah saya juga hancur karena terjangan ombak, besar sekali ombaknya," terangnya.

Menurutnya, banjir rob yang terjadi setiap tahun tidak seperti biasanya.

"Ini lebih besar, pasangnya pun tidak seperti biasanya, banjir itu sudah mulai saat ashar," kata Jupiah.

Begitu banjir rob surut, ombaknya mengahantam sangat keras.

"Sekitar jam 21.00, suaranya jebluak, sampai lantai dari papan ini keangkat semua, jadi basah semua dalam rumah saya," tutupnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved