Trending Youtube - Mahfud MD Ceramahi Abu Janda, Ustaz Felix, dan Eggi Sudjana

Trending Youtube - Mahfud MD Ceramahi Abu Janda, Ustaz Felix, dan Eggi Sudjana

Editor: taryono
youtube/ Indonesia Lawyers Club tvOne
Potongan video Indonesia Lawyers Club tvOne bertajuk Perlukah Reuni?" 

Ia juga memberi contoh pernyataan Ustad Felix yang mengatakan keshahihan hadist meski ada 200 tahun semenjak nabi wafat.

Khilafah dan Ideologi Khilafah

Dalam hal ini Mahfud MD mengatakan bahwa ia tidak sependapat dengan Ustaz Felix Siauw terkait soal khilafah.
Sebelumnya Ustad Felix mengatakan bahwa khilafah itu adalah keniscayaan.

Hal tersebut menurut Mahfud MD hanyalah sejarah.

Menurut Mahfud MD, mengartikan khilafah sebagai pemimpin bukanlah hal yang bermasalah, namun apabila mengatakan khilafah adalah sistem pemerintahan, seperti yang dipercaya FPI dan HTI, maka hal tersebut sangat bertentangan dengan Pancasila.

"Kalau khilafah sebagai sebutan pemimpin, maka tidak apa-apa, tetapi jika khilafah sebagai sebuah gerakan ideologi yang menentang sebuah sistem yang sudah disepakati, yakni Pancasila, maka hal tersebut benar-benar dilarang," ucapnya.

Penafsiran Ketuhanan Yang Maha Esa

Mahfud MD juga memberikan komentar terkait pernyataan Eggi Sudjana yang mengatakan bahwa negara Indonesia berdasar Ketuhanan Yang Masa Esa, yang tadinya Tuhannya Allah SWT, lalu tidak ada tafsir lain kecuali itu hukum Islam.

Menurut Mahfud MD, penafsiran seperti itu bukan hanya bertentangan dengan gramatiknya, tetapi juga bertentangan dengan fakta historisnya.

Mahfud MD menyatakan bahwa memang benar, dulu disepekati negara berdasarkan Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat-syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.

Hal tersebut kemudian diubah menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa.

Menurut Egi Sujana, arti Ketuhanan Yang Maha Esa hanya Allah SWT, namun menurut Mahfud MD, hal tersebut bukanlah arti Pancasila, melainkan arti menurut Ki Bagus Hadi Kusumo.

Ki Bagus Hadi Kusumo menyatakan bagi orang Islam, Ketuhanan Yang Maha Esa itu berarti tauhid. Maka dari itu, bagi orang yang bukan Islam, silahkan percaya dengan Tuhannya sendiri.

"Seperti yang dikatakan oleh Bung Karno, kalau kamu Kristen ya silahkan Kristen dengan baik. Hindu, Hindu dengan baik," ujarnya.

"Jjadi tidak ada keharusan dengan Ketuhanan Yang Maha Esa yang bersumber dari piagam Jakarta sebelumnya itu, lalu mau dikatakan kalau negara Indonesia itu harus berdasar hukum Islam, apalagi ini tentang perdebatan hukum Islam apa itu, kadangkala orang tidak mengerti. Saya Khawatir juga, jangan-jangan Pak Egi itu tidak mengerti perbedaan syariah, hukum, fiqih, konon dan sebagainya," jelas Mahfud.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved