Tak Ingin Masa Lalu dengan Mantan Terkuak, Wanita Nekat Lakukan Ini pada Perutnya
Tak Ingin Masa Lalu dengan Mantan Ketahuan, Wanita Ini Tega Lakukan Ini hingga Batal Menikah
Penulis: syamsiralam | Editor: Heribertus Sulis
GUNUNG SUGIH, TRIBUNLAMPUNG.CO.ID – Pernikahan seharusnya membuat pasangan yang akan mengikat janji suci bahagia.
Tapi siapa sangka, rencana pernikahan pasangan ini justru harus berakhir menyedihkan.
Baca: Geger Ikan Duyung Bermulut Predator Punya 4 Tetek, Simak Kejadian Sebenarnya
Akibat hubungan intim terlarang yang dilakukan Siti (19) dengan mantan pacar sebelumnya, wanita muda ini harus merelakan perkawinannya batal digelar.
Baca: Suamiku Direbut Adikku, Apa Aku Kurang Cantik? Usai Cerai, Mantan Suami Nikahi Adik Kandung
Lebih dari itu, ternyata ada peristiwa amat keji di balik gagalnya pernikahan yang akan digelar oleh kedua calon mempelai.
Sehari sebelum acara perkawinan digelar, calon mempelai perempuan ditangkap polisi. Tuduhannya pun tak main-main.
Warga Kampung Kedatuan, Kecamatan Bekri, Lampung Tengah ini ditangkap aparat Polres Lampung Tengah dengan tuduhan telah membunuh dan membuang bayinya sendiri.
Warga menemukan jenazah bayi di sebuah areal perkebunan Dusun III Talang Karet, Kampung Kedatuan, Jumat (1/12) pekan lalu.
Baca: Ternyata Ini Isi Ceramah Ustaz Somad Usai Didemo di Bali, Blak-blakan Bicarakan Ini
Bayi merah tak bernyawa itu ditemukan dalam kondisi terkubur di bawah pohon asam.
Setelah melakukan penyelidikan dan meminta keterangan kepada sejumlah saksi, akhirnya polisi berhasil mengungkap kasus tersebut.
Ternyata bayi tersebut dibunuh secara keji oleh Siti, yang tak lain adalah ibunya sendiri.

Akibat perbuatannya tersebut, Siti pun batal naik ke pelaminan.
Ia ditangkap aparat Polres Lampung Tengah pada Rabu (6/12) lalu.
Padahal, Siti berencana melaksanakan pernikahan dengan pria pujaannya pada Kamis (7/12), atau sehari setelah diringkus polisi.
Kepada penyidik kepolisian, Jumat (8/12), Siti mengakui semua perbuatannya.
Pernikahan itu pula yang menjadi alasannya terpaksa membunuh bayi yang dilahirkannya tanpa bantuan orang lain itu.
Siti mengaku bahwa bayi tersebut adalah hasil hubungan gelapnya dengan sang mantan kekasih.
“Saya malu. Itu bayi dari hubungan saya dengan pacar saya sebelumnya,” ujar perempuan putus sekolah ini dalam ekspose di Mapolres Lamteng.
Siti menceritakan, proses persalinan itu terjadi pada Kamis (30/11) sekitar pukul 13.30 WIB.
Ia melahirkan sendiri di kamarnya tanpa bantuan siapa pun.
”Saya melahirkan seorang diri di kamar. Keluarga nggak tahu,” tambahnya.
Tak ingin persalinannya diketahui orang lain, Siti pun gelap mata.
Dengan sadisnya, ia melilitkan tali pusar (ari-ari) ke leher si bayi hingga tak bernapas.
“Saya lilitkan tali pusar supaya nggak nangis. Setelah itu saya jerat dan masukkan ke dalam kantong plastik, lalu saya masukkan ke lemari. Setelahnya saya bersihkan bekas-bekas darah dengan air,” kata Siti sambil meneteskan air mata.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Lamteng Ajun Komisaris Resky Maulana mengatakan, pihaknya telah menetapkan Siti sebagai tersangka.
Dia menambahkan, kasus ini mulai terungkap setelah ada warga yang mencurigai perilaku Siti dalam beberapa bulan terakhir.
Resky menjelaskan, Siti belakangan kerap menutup diri dan jarang bergaul dengan warga. Itulah yang membuat warga mencurigainya.
Polisi, lanjut Resky, juga masih mendalami perkara ini.
Sebab, ada dugaan keterlibatan pelaku lain dalam kasus ini, termasuk kemungkinan ada yang membantu proses persalinan dan pembunuhan bayi tersebut.
Resky menerangkan, berdasarkan keterangan saksi-saksi dan tersangka, Siti membunuh bayinya seorang diri.
”Termasuk ia menguburkan jenazah bayi di belakang rumah kosong, itu inisiatif sendiri,” ujar Resky.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, Siti akan dikenai pasal berlapis.
Pada pasal 341 KUHP, tersangka dianggap telah menghilangkan nyawa anak atau bayi yang baru dilahirkannya.
Selain itu, Siti juga akan dijerat pasal 80 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
Penemuan mayat bayi terjadi secara tidak sengaja. Ketika itu, Jumat (1/12), empat warga tengah mencari ponsel yang terjatuh di sebuah areal perkebunan.
Namun, salah satu warga melihat ada gundukan tanah merah di bawah pohon asam.
Warga curiga karena mencium aroma tak sedap.
Setelah digali, ternyata mereka mendapati sesosok bayi yang sudah tak bernyawa.
Kejadian itu kemudian dilaporkan kepada aparat kampung dan kepolisian.