Terpopuler 2017

Usai Ditikam Di Atas Motor dan Dibuang, Bunga Berjalan Minta Tolong, Ini yang Terjadi Kemudian

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Lampung menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan terhadap Bunga Fikalia (17), Rabu (12/4).

Editor: soni
TRIBUN LAMPUNG/Wakos Gautama
Suasana rumah duka korban pembunuhan, Bunga Fikalia (18), Selasa (4/4/2017). 

Seusai menggelar rekonstruksi ini, menurut Heri, penyidik akan segera melengkapi berkas kemudian melimpahkan ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung.

Jaksa Kejaksaan Tinggi Lampung Sabiin yang berada di lokasi rekonstruksi mengatakan, dirinya memenuhi undangan sekaligus menyaksikan adegan yang dilakukan para tersangka terhadap korban.

"Kami akan menunggu berkas dari penyidik apabila berkasnya sudah dilengkapi. Nanti kami akan meneliti kembali berkas perkaranya," ujar Sabiin.(mg4)

Eksekutor Serahkan Diri

FJ (26), eksekutor pembunuh Bunga Fikalia (17), warga Natar, Lampung Selatan, akhirnya menyerahkan diri ke polisi.

Informasi yang diterima Tribun Lampung, tersangka sedang dalam perjalanan dari Yogyakarta menuju Lampung.

"Iya benar, tersangka FJ menyerahkan diri ke Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kemudian petugas Polda Lampung menjemput ke sana. Mungkin saat ini sedang dalam perjalanan," ungkap Heri Sumarji.

Heri menerangkan, pasca kejadian, FJ langsung melarikan diri ke Yogyakarta. Namun, ia akhirnya menyerahkan diri ke Polda DIY.

Pada Senin (3/4), tubuh Bunga yang berlumuran darah ditemukan warga di pinggir Jalan Dusun Karang Indah, Desa Karang Anyar, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan sekitar pukul 17.30 WIB.

Nyawa perempuan bertubuh mungil itu tidak tertolong di ruang ICU RS Bhayangkara Polda Lampung karena luka-lukanya yang terlampau parah.

Parutan kelapa

Pergi mengambil parutan kelapa di pasar, Bella (17) ditemui keluarganya di kamar jenazah dengan luka sabetan yang diduga menjadi korban pelaku begal.

Korban mengalami dua luka besar di perut dan tangan dan sempat dirawat di ruang ICU Rumah Sakit Bhayangkara Bandar Lampung.

Paman korban, Purwoto, menyebutkan, sudah menjadi rutinitas sore, Bella mengambil kelapa parut ke pasar.

"Biasanya dia nggak lama ke pasar. Kan tinggal ambil kelapa parut. Langsung pulang ke rumah karena mau dipakai Ibunya untuk membuat kue. Sudah lewat jam 5 sore tadi kok nggak pulang-pulang. Terus kami telepon. Lha kaget sekali kok malah Bapak Polisi yang angkat dan suruh saya ke sini. Saya sudah lemas saja bawaannya, " kata Parwoto, Selasa (4/4/2017).

Parwoto justru khawatir keponakannya itu menjadi korban penipuan sehingga sempat tidak percaya.
Apalagi sama sekali tidak mempunyai firasat akan ditinggal pergi perempuan mungil itu.(mg4)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved