Modus Baru Begal Sadis di Lampung, Geber-geber Motor hingga Korbannya Jadi Begini
Para pelaku melakukan aksinya seusai nongkrong. Empat dari enam pelaku masih di bawah umur dan berstatus pelajar.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Heribertus Sulis
"Jadi mulanya kami bikin gara-gara biar tidak terlihat kalau mau merampas, kebetulan kami ketemu korban di Jalan Sultan Agung," lanjutnya.
Menurut YF, tersangka SR kemudian bertugas menjadi orang yang membuat perkara hingga terjadi perkelahian.
"Jadi, SR dan RA itu geber-geber motor kepada korban. Ternyata korban kepancing, kejar-kejaran, yang lain di belakang ngikutin dari jauh," terangnya.
SR dan RA, lanjut dia, saling senggol di jalan dengan korban. Akhirnya korban disetop dan ribut.
"Saat ribut itu, kami yang di belakang langsung menghampiri, dan HS memukul korban dengan fornekel, kemudian digebuki," tuturnya.
YF sendiri mengaku hanya di atas motor untuk berjaga saat melakukan eksekusi.
"Saya di motor doang. Saya cuman diajakin, mereka gebukin, dan ini baru pertama kalinya," ujarnya sembari ketakutan.
Setelah puas memukuli korban, AM bertugas mengambil motor.
"Ya, AM yang melarikan motornya, nggak tahu korbannya gimana, setelah tak berdaya kami ambil, nyesel saya sekarang," tutupnya.
Motor Korban Dicat Ulang

KAPOLSEK Kedaton Komisaris Bismark menuturkan, komplotan remaja yang melakukan pembegalan di Jalan Sultan Agung, Kedaton, Bandar Lampung terbilang cerdik.
Pasalnya, setelah berhasil merampas sepeda motor korban, para pelaku langsung mengecat ulang motor tersebut.
"Setelah itu mereka jual secara COD (Cash on Delivery) dengan harga Rp 2,1 juta. Masing-masing dapat Rp 350 ribu," terangnya.
Untuk sementara, kata Bismark, motif pembegalan sepeda motor ini dilakukan untuk modal memodifikasi sepeda motor milik para pelaku.
Saat ini pihaknya masih mendalami motif yang dilakukan oleh para pelaku yang notabenya masih di bawah umur.
"Mereka melakukannya dengan sadar," katanya.