Netizen ini Ungkap Data Hoax Dokter di ILC Tentang LGBT Paling Rentan HIV/AIDS
Isu Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) kembali ramai dibicarakan di media sosial.
Dalam putusannya, lanjut Mahfud, MK menolak memberikan tafsir sebab hal itu sudah diatur secara jelas dalam KUHP.
"Mengatur untuk membolehkan atau melarang sesuatu itu adalah ranah legislatif, bukan ranah yudikatif. MK menolak memberi tafsir karena sudah diatur jelas di KUHP. Zina tetap dilarang. Di dalam RUU-KUHP yang sekarang hampir diundangkan itu sudah diatur dengan lebih tegas," tuturnya.
Isu pun menjadi topik utama acara ILC Tv One. Pada acara talkshow yang dipandu wartawan senior Karni Ilyas ini dihadirkan para pembicara yang ahli di bidangnya.
Salah satunya adalah dr Dewi Inong Irana. Dalam pemaparannya, dr Dewi Inong menunjukkan data tentang hubungan LGBT dengan tingginya penularan HIV/AIDS.
Menurut dr Dewi Inong, perilaku seksual LGBT beresiko tertinggi tertular IMS dan HIV/AIDS.
Dr Dewi Inong melanjutkan, bahwa penderita HIV/AIDS di Indonesia sebesar 0,5 persen dari jumlah penduduk di Indonesia.
Menurut dia, dari kelompok LSL (lelaki suka berhubungan dengan lelaki) dan dari kelompok waria sudah 25 persen terkena HIV/AIDS.
"Tinggi sekali proporsinya di kalangan mereka dibandingkan dengan keseluruhan rakyat Indonesia," ujar dr Dewi Inong sembari mengatakan bahwa data tersebut didapat dari Depkes.
Untuk penjelasan lengkapnya simak video ini
Setelah tayangan ini, ada netizen yang menanggapi data yang dipaparkan dr Dewi Inong.
Akun Twitter @bungamanggiasih memberikan data tentang penderita HIV/AIDS.
"Kemarin ga nonton ILC yang bahas LGBT. Ternyata ini ya dokter yang sotoy menyimpulkan LGBT berisiko tertinggi tertular IMS dan HIV/AIDS? Duh. Pendidikan tinggi memang tidak menjamin lulusannya bisa menggunakan data dan logika dengan benar. " tulis akun @bungamanggiasih.
"SALAH! Data Kemenkes: proporsi ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) heteroseksual jauh lebih besar (67%) daripada yg homoseksual (3%) & biseksual (0,5%). Dari segi profesi, ODHA paling banyak adl ibu rumah tangga (11.655 orang), yg lazimnya heteroseksual" cuit akun @bungamanggiasih.
"FYI ini data per triwulan kedua (Juni) 2016, data terbaru pasti angka persisnya beda, meski proporsinya nggak akan terlalu berubah (baca: ODHA heteroseksual lebih banyak daripada ODHA LGBT)."





Netizen memberikan komentarnya.