Cara Kreatif Unjuk Kebhinekaan, Teater UGM Pentaskan Teater di 3 Kota, Cek Tanggalnya di Lampung
Komunitas teater itu telah menggandeng seniman kenamaan, Gati Andoko sebagai sutradara pementasan.
Penulis: Vika Widiastuti | Editor: Pravitri Retno Widyastuti
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Generasi muda selalu memiliki cara tersendiri untuk menyampaikan kritik sosial.
Bukan lewat kekerasan, tetapi melalui karya.
Hal inilah yang dilakukan oleh Teater Terjal, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada (UGM).
Baca: Sah! PDIP Usung Herman HN-Sutono, Ini Langkah yang Harus Dilakukan Ridho Ficardo
Berdasarkan siaran pers yang diterima Tribunnews, komunitas teater itu telah menggandeng seniman kenamaan, Gati Andoko sebagai sutradara pementasan.
Mereka mementaskan Ketoprak Lesung dengan judul Bondho Buntang.
Menurut M. Hamdan Mukafi, Pimpinan Produksi, tema pementasan ini merepresentasikan tentang isu kebhinekaan Indonesia saat ini.
Seperti satu diantaranya tentang perpecahan akibat perbedaan pandangan religiusitas
"Misal, ucapan satir Anies Baswedan tentang 'pribumi' juga misalnya kasus mayat yang hampir tidak dishalati di Jakarta ketika Pilkada," ujarnya.

Semua itu dianalogikan dengan pertemuan Dampo Awang dengan Sunan kalijaga.
Dampo Awang dengan pemikiran tentang alam ruh dan Sunan Kalijaga dengan tasawufnya.
Menurut Hamdan, Bondho berasal dari Bahasa Jawa yang bermakna 'modal' dan 'bekal'.
Sementara Buntang berasal dari Bahasa Palembang yang bermakna 'mayat'.
Baca: Siapa Sutono, Calon Wakil Gubernur yang Diusung PDIP di Pilgub Lampung Pendamping Herman HN?
Pementasan ini juga dilaksanakan di tiga kota, yakni Yogyakarta (Omah Petruk), Kudus (Balai Budaya Rejosari), dan lampung (Universitas Lampung)
Pementasan di Yogyakarta dilakukan pada 30 Desember 2017.
Pementasan di Kudus dilaksanakan pada 6 Januari 2018.
Sementara di Lampung diadakan pada 13 Januari 2018.
Selain itu, menyaksikan pementasan teater ini, penonton juga tidak dipungut biaya.
(Tribunnews/Vika Widiastuti)