Ditinggal sang Idola Pacaran, Penggemar Ini Depresi, Nekat Kirim Bom ke Rumahnya Kemudian Bunuh Diri
Saat mengetahui sang idola, Björk, berpacaran dengan rekan kerjanya, Ricardo merasa dikhianati dan menjadi depresi.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti | Editor: Pravitri Retno Widyastuti
Ia mengungkapkan kemarahan dan kekecewannya lewat video harian.
Baca: Baru Sehari Dapat Rekomendasi PDIP, Pasangan Herman HN Mengundurkan Diri?
Bahkan Ricardo mengungkapkan keinginan untuk membunuh Goldie dalam videonya karena telah 'merebut' Björk.
"Aku akan membunuhnya. Aku akan mengirim paket dan mengirimnya ke neraka," ujar Ricardo dalam videonya.
Menjadi depresi dan gila, Ricardo menyusun rencana kejam untuk idolanya.
Ia mulai membuat bom surat dengan asam sulfat dan diletakkan di sebuah buku tebal yang telah dilubangi.
Bom itu akan dikirim ke rumah Björk, seolah-olah berasal dari label rekamannya.
Perangkat tersebut dirancang untuk meledak saat buku dibuka.
Bagian terakhir dari rencana Ricardo adalah ia akan bunuh diri setelah bom tersebut dikirim.
Ricardo berharap, jika bom tersebut berhasil membunuh Björk, mereka berdua akan bertemu di surga.
Pada 12 September 1996, Ricardo merekam video harian terakhirnya yang diberi judul "Last Day-Ricardo López".
Ricardo mengaku gugup saat pergi ke kantor pos untuk mengirim bom ke rumah Björk.
Baca: Gara-gara Tidak Bertanya, Istri Herman HN Dicari Megawati
Alunan lagu Björk terdengar dalam video tersebut.
Ricardo terlihat telanjang dan mencukur rambut di kepalanya hingga habis.