Ditinggal sang Idola Pacaran, Penggemar Ini Depresi, Nekat Kirim Bom ke Rumahnya Kemudian Bunuh Diri

Saat mengetahui sang idola, Björk, berpacaran dengan rekan kerjanya, Ricardo merasa dikhianati dan menjadi depresi.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti | Editor: Pravitri Retno Widyastuti
kolase
Ricardo López - Björk 

Wajahnya kemudian dilukis menggunakan cat berwarna merah dan hijau.

Ia juga mewarnai bibirnya menggunakan cat hitam.

"Aku sedikit gugup sekarang. Aku tidak mabuk, aku tidak depresi. Aku tahu persis apa yang aku lakukan saat ini," tutur Ricardo.

Tak lama kemudian Ricardo berteriak dan menembak dirinya sendiri di bagian mulut menggunakan pistol.

Mayat Ricardo ditemukan pada 16 September 1996 ketika warga sekitar apartemennya mencium bau busuk dan darah.

Kepolisin Hollywood pun mengevakuasi mayat Ricardo dan melakukan penyelidikan.

Saat melihat rekaman Ricardo mengenai bom yang dikirim untuk Björk, polisi menghubungi Scotland Yard untuk memberikan peringatan.

Beruntung paket tersebut belum dikirim dan bom berhasil diamankan.

Baca: Peta Berubah, Ridho Gandeng Helmi atau Sujadi?

Björk yang mengetahui kematian Ricardo mengaku sangat stress.

"Ini sungguh hal yang mengerikan. Sangat menyedihkan ia menembak dirinya sendiri," ucap Björk.

"Aku membuat musik untuk penggemarku, tapi mereka tidak seharusnya terlibat dengan kehidupan pribadiku," tambahnya.

Ricardo yang kemudian dikenal dengan nama Björk Stalker, kisah hidupnya diangkat dalam sebuah film dokumenter berjudul The Video Diary of Ricardo López.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved