Mahasiswa Bergerombol Jelang Salat, Selasar Gedung BEI Kemudian Ambruk

Kepastian penyebab ambruknya selasar lantai 1 tower 2 Gedung BEI ini masih diselikidi oleh kepolisian.

Grid.ID - Rombongan Universitas Binadarma Palembang berada di mezanin Tower II Gedung BEI saat ambruk pada menit 11:56:42. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Sebanyak 77 orang menjadi korban akibat ambruknya selasar tower 2 Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) di kawasan SCBD, Jakarta, Senin (15/1/2018) siang.

Sebagian korban merupakan puluhan mahasiswa peserta ASEAN Stock Challenge 2017.

Pihak penyelenggara acara ASEAN Stock Challenge, yakni Irvan dari Siaga Anugrah Persada menerangkan, peristiwa ambruknya selasar lalan lantai 1 Gedung BEI terjadi sekitar pukul 12.10 WIB.

Menurut Irvan, acara yang sedianya diikuti para mahasiswa itu sendiri belum berlangsung.

Ia duduk di kafe kopi Starbucks di lantai lobi gedung.

Dan para mahasiswa yang tampak bergerombol tersebut baru akan melaksanakan salat Zuhur.

Baca: Fredrich Yunadi Murka Ditangkap KPK, Ajak Advokat Seluruh Indonesia Lakukan Hal Mengejutkan Ini

Baca: Inilah Detik-detik Runtuhnya Selasar Gedung BEI 2 yang Terekam Video. Lihatnya Ngeri Banget!

Baca: Kasihan Banget! Pasangan Artis Ini Kehilangan Bayi di Kandungan, Ini yang Terjadi pada Rahimnya

Direktur Utama BEI Tito Sulistio yang mendatangi lokasi kejadian menyampaikan, ada sekitar 20 mahasiswa menjadi korban luka akibat kejadian ini.

Langitr langit Gedung BEI Roboh
Langitr langit Gedung BEI Roboh (Tribunnews)

Mereka di antaranya berasal dari Universitas Bina Darma Palembang.

"Korban yang luka tidak sampai 20 orang. Tadi saya bantu angkat, sebagian besar mahasiswa dan rata-rata perempuan. Itu dari palembang, mereka lagi visit bursa biasa,” kata Tito.

Selain tim medis dan kepolisian, tim Basarnas juga dikerahkan dalam pencarian dan evakuasi para korban.

Anggota tim Basarnas, Aswandi mengungkapkan, selasar lantai 1 yang ambruk mempunyai panjang 20 meter, lebar 2 meter serta mempunyai ketinggian 6 meter dari lantai lobi gedung.

Material yang ambruk dari selasar tersebut terdiri dari beton, keramik, besi, serta kaca.

"Selasar yang ambruk dengan panjang 30 meter, lebar sekitar 2 meter. Untuk ketinggian sekitar enam meter," ujar Aswandi.

Dari rekaman CCTV yang beredar, lebih 30 mahasiswa tengah berdiri bergerombol di salah satu selasar lantai 1 gedung sesaat selesar tersebut.

Dan selasar yang mempunyai panjang 30 meter dan lebar 2 meter yang digunakan untuk berjalan itu tidak terdapat tiang penyangga.

Sementara itu, kepolisian memastikan kejadian di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) ini bukan serangan bom. Tak ada material bom ditemukan di lokasi kejadian.

Kepastian penyebab ambruknya selasar lantai 1 tower 2 Gedung BEI ini masih diselikidi oleh kepolisian.

Ditanggung

TRIBUN/HO -
Korban rubuhnya lantai Mezzanine Tower 2 Gedung Bursa Efek Indonesia mendapat pertolongan pertama, Senin (15/1/2018). Balkon di Tower 2 Gedung BEI tersebut ambruk tepat penukaran identitas untuk masuk ke dalam gedung, belum ada penjelasan resmi terkait penyebab ambruknya balkon tersebut.
TRIBUN/HO - Korban rubuhnya lantai Mezzanine Tower 2 Gedung Bursa Efek Indonesia mendapat pertolongan pertama, Senin (15/1/2018). Balkon di Tower 2 Gedung BEI tersebut ambruk tepat penukaran identitas untuk masuk ke dalam gedung, belum ada penjelasan resmi terkait penyebab ambruknya balkon tersebut. ()

Biaya perawatan mahasiswa Bina Darma, Palembang, yang menjadi korban runtuhnya selasar atau lantai gantung tower II gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), akan ditanggung asuransi.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, mahasiswa yang sedang melakukan kunjungan ke Bursa Efek Indonesia dan menjadi korban runtuhnya selasar akan ditanggung asuransi pengelola gedung.

"Mereka (mahasiswa) tidak tercover BPJS Ketenagakerjaan, mereka akan ditanggung oleh asuransi dari gedung pengelola yang miliki asuransi dan akan menjamin semua korban," tutur Anies usai meninjau lokasi jatuhnya selasar tower II gedung BEI, Jakarta, Senin (15/1/2018).

BPJS Ketenagakerjaan memastikan akan menanggung seluruh biaya pengobatan korban robohnya selasar di tower II Gedung Bursa Efek Indonesia, Sudirman, Jakarta.

Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan, Krishna Syarif menyampaikan prihatin atas kecelakaan yang menimpa para korban, mengingat mayoritas korban tersebut adalah para pekerja.

“Kami siap menanggung biaya pengobatan bagi para pekerja yang terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan,” kata Krishna.

Hingga saat ini, BPJS Ketenagakerjaan juga masih menghimpun data para korban dan melakukan kroscek di lapangan untuk memastikan data pada para peserta BPJS Ketenagakerjaan yang menjadi korban pada peristiwa ini.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved