Usung Slogan "Piye? Kepenak Zamanku, toh?", Ini Misi Partai Berkarya yang Lolos Peserta Pemilu 2019

Partai Berkarya merupakan satu dari empat partai politik pendatang baru yang berhak mengikuti Pemilu 2019.

Editor: Yoso Muliawan
Kompas.com
Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya Tommy Soeharto (dua dari kiri) menunjukkan nomor urut 7 partainya saat acara pengambilan nomor urut partai politik untuk Pemilu 2019 di Gedung KPU RI, Minggu (18/2/2018). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Partai Berkarya merupakan satu dari empat partai politik pendatang baru yang lolos verifikasi dan berhak mengikuti Pemilu 2019. Target mereka rupanya tak hanya meraih posisi tiga besar pada Pemilu 2019.

Apa target besar lainnya? Partai di bawah binaan putra bungsu mantan Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, ini membawa visi mengembalikan kejayaan era Soeharto!

Ketua Umum DPP Partai Berkarya Neneng A Tutty menjelaskan, visi tersebut tidak terlepas dari banyaknya saran, masukan, dan curahan hati alias curhat beberapa pihak.

Ia mengungkapkan, beberapa pihak itu menilai kondisi Indonesia lebih baik saat kepemimpinan Presiden Soeharto ketimbang saat ini.

"Banyak yang bilang, masih lebih enak zamannya Pak Harto. Jadi, ya kenapa tidak kami kembalikan kejayaan beliau?" ujar Neneng seraya membeberkan kejayaan era Soeharto mulai dari swasembada pangan, geliat pembangunan, hingga stabilitas politik, ekonomi, hukum, dan keamanan, Selasa (20/2/2018).

Menurut Neneng, banyak tokoh politik dan warga bergabung ke Partai Berkarya karena kesamaan rasa nostalgia kejayaan dan militansi terhadap perjuangan Soeharto.

Bahkan, beber dia, beberapa kader anyar tersebut merupakan pengurus partai lain. Seperti Partai Golkar, Partai Nasional Demokrat, Partai Hati Nurani Rakyat, bahkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

"Juga karena kesamaan ideologi, cita-cita, visi dan misi partai," imbuhnya.

Neneng yang juga mantan pimpinan Partai Nasional Republik ini sempat tidak percaya masih banyak tokoh politik dan orangtua yang mendukung kepemimpinan Soeharto, mengingat sejarah sebelumnya.

Apalagi, ia bersama Tommy Soeharto memasang target menyasar anak muda sebagai kader Partai Berkarya saat awal penbentukan partai.

"Saya sudah bilang, tidak ada dana. Terus mereka (tokoh politik dan orangtua) jawab, tidak apa-apa. Jadi, pembentukan pengurus yang pertama kali ini, uangnya tidak banyak. Bahkan, nol rupiah di daerah-daerah. Tanya saja ke mereka," tutur mantan promotor tinju dan artis layar lebar ini.

Logo Beringin Warna Kuning

Secara kasat mata, Ketua Umum DPP Partai Berkarya Neneng A Tutty membenarkan partainya menggunakan logo pohon beringin hingga warna kuning. Logo itu telah menjadi ciri khas Partai Golkar.

Namun, menurut Neneng, Partai Berkarya sangat berbeda dengan Partai Golkar. Ia juga memastikan partainya tidak berencana meniru Golkar, kendati logo dan warna partainya sama.

Neneng menceritakan, penamaan Partai Berkarya berasal dari usulan Tommy Soeharto. Tommy, beber dia, menginginkan ada kata "Karya".

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved