Rendam 12 Kelurahan, Pairin Sebut Banjir di Metro Bencana Terparah yang Pernah Dialami

Sebanyak 80 kepala keluarga (KK) di 12 kelurahan di Metro menjadi korban banjir

Penulis: Indra Simanjuntak | Editor: Ridwan Hardiansyah
Ist
Banjir di Metro. 

Banjir terjadi akibat hujan lebat. Fajar mengatakan, curah hujan mencapai 80 centimeter (cm).

Sementara, anak sungai dan drainase yang ada tidak mampu menampung curah hujan yang turun.

“Kemungkinan karena terjadi pendangkalan di daerah aliran sungai. Tetapi sejak pukul 14.00 WIB, air sudah surut. Saat ini, tidak ada lagi rumah yang terendam secara signifikan,” papar Fajar.

Mengenai korban, Fajar mengaku, BPBD masih melakukan penghitungan. “Ada 12 kelurahan yang terdampak (banjir). Data (korban) ada puluhan,” ungkap Fajar.

Sementara, Wali Kota Metro, Achmad Pairin mengungkapkan, data sementara, ada 80 KK yang menjadi korban banjir.

“Kami masih melakukan pendataan jumlah riil rumah dan korban banjir,” tutur Pairin.

Buat Dapur Umum

Pairin mengakui bahwa banjir tersebut merupakan musibah terparah yang terjadi di Metro.

"Masalah banjir ini merupakan kali kedua, di mana banjir kali ini yang terparah, yang diakibatkan dari jebolnya tanggul air. Kami segera membenahi infrastruktur yang saat ini kurang memadai," ungkap Pairin.

Kepada korban banjir, Pairin menerangkan, ia telah memerintahkan dinas sosial untuk turun langsung memberikan bantuan, berupa pembuatan dapur umum.

Hal tersebut guna memenuhi kebutuhan makanan para korban.

“Kami akan melakukan rapat kilat membahas mengenai pemberian bantuan berikutnya untuk warga yang terkena musibah. Kami usahakan bantuan langsung diserahkan secepatnya,” kata Pairin.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved