Ahok Resmi Ajukan PK, Ini Kata Fadli Zon, Djarot, dan Al-Khaththath: Bisa Melenggang ke Istana
Ahok Resmi Ajukan PK, Ini Kata Fadli Zon, Djarot, dan Al-Khaththath: Bisa Melenggang ke Istana
Meski tidak ditemukan bukti baru, Fadli menyebut proses hukum tetap perlu dihargai.
"Walaupun kita mengamati bahwa tidak ada novum, tidak ada bukti baru yang bisa dijadikan satu landasan mengabulkan hal ini. Kita tentu menghargai proses hukum yang diajukan. Selama itu dalam koridor hukum ya," ujarnya.
Sementara Eks gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berharap kebenaran dapat ditegakkan.
"Kalau saya sih tinggal berdoa aja supaya kebenaran dan keadilan itu ada di pihak kita. Kan hakim itu kan bagaimanapun wakil Tuhan untuk meluruskan kebenaran. Nggak perlu ada pengerahan massa," ujar Djarot.
Djarot menyebut upaya PK Ahok sama sekali tak ada kaitannya dengan pemerintah saat ini. Jika ada yang mengaitkan upaya hukum Ahok dengan pemerintahan saat ini, Djarot tak setuju.
"Lebih baik diserahkan saja ke proses hukum itu... sejujur-jujurnya dari niat hati terdalam," ucap Djarot.
Djarot juga yakin jika Ahok memenangkan PK, situasi negara tetap aman.
Djarot menegaskan semuanya harus menghormati hukum
"Positif saja lah, kondusif. Kalau saya gitu aja," tutur Djarot.
Berbeda dengan Djarot, Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Al-Khaththath mengaku resah atas peninjauan kembali (PK) itu karena khawatir eks Gubernur DKI itu bisa nyapres.
"Sebab gini, yang saya dengar dari ahli hukum, kalau Ahok ini dikabulkan PK-nya, berarti dia akan dibebaskan dengan status bukan tahanan dan bukan narapidana. Itu akan melenggang ke Istana," ungkap Al-Khaththath.
"Akan bisa menjadi calon presiden 2019 atau wapres atau apa pun. Ini yang meresahkan umat Islam. Jadi gubernur saja meresahkan, apalagi jadi wapres," sambungnya. (*)