Ogah Terjebak Pelacuran, Gadis-gadis Cantik Ini Jalin Hubungan dengan Pria Paruh Baya Nan Tajir
Parinda Wanitwat (23) khawatir dengan kondisi keuangannya seusai lulus kuliah, karena jumlah utang pada bank untuk biaya pendidikan
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Parinda Wanitwat (23) khawatir dengan kondisi keuangannya seusai lulus kuliah, karena jumlah utang pada bank untuk biaya pendidikan yang tidak murah.
Namun, sebuah artikel pada majalah Vanity Fair mengenai "sugar babies", atau wanita muda yang berkencan dengan pria tua, menggelitik rasa penasarannya.
Tertarik melihat kehidupan para wanita muda tersebut, akhirnya Wanitwat mencoba melihat-lihat situs seekingarrangement.com untuk mengetahui cara kerja para "sugar babies" tersebut.
Baca: Gara-gara Ulah Seekor Babi Dua Negara Nyaris Terlibat Pertempuran Hebat
Situs tersebut kali pertama beroperasi pada 2006 dan menawarkan jasa untuk mempertemukan pria kaya dan wanita muda cantik, di mana keduanya dapat saling bertemu.
Dalam situs ini, pria kaya setengah baya diistilahkan dengan "sugar daddy", lalu sang wanita panggilan muda cantik disebut dengan "sugar babies".
Gaya hidup yang dianut oleh sejumlah orang tersebut menginspirasi Wanitwat untuk menggarap film dokumentasi bertajuk Daddies Date Babies, yang direncanakan dirilis pada akhir Desember 2014 mendatang.
Saat proses produksi film dokumenter ini, Wanitwat berhasil mewawancarai dua wanita "sugar babies".
Baca: Hari Ini Cuaca Sebagian Lampung Cerah, Bagaimana dengan Malam Hari?
Mereka secara terbuka mengisahkan profesi dan kehidupan sebagai "sugar babies".
"Aku memutuskan menjadi 'sugar babies' karena aku tak memiliki pekerjaan dan tumpukan utang, setelah lulus kuliah," ujar Tess Wood (25) pada The Huffington Post.
Ada kisah lain dari Stephany Xu (23), entrepreneur, sekaligus teman dari Wanitwat.
Xu mengatakan ketertarikannya pada pria tua disebabkan mereka dapat memberikannya kestabilan dalam hal finasial.
Xu merasa hubungan mereka lebih baik daripada pelacuran sebab dengan mengencani pria tua kaya, keinginan duniawi mereka bisa tercapaikan.