Fakta Baru Penemuan Ladang Ganja di Tanggamus dan Asal Usul Bibitnya
Fakta Baru Penemuan Ladang Ganja di Tanggamus dan Asal Usul Bibitnya, Ternyata . . .
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KOTA AGUNG - Aparat kepolisian menemukan fakta baru tentang ladang ganja di lereng Gunung Tanggamus.
Tanaman terlarang di kebun tak bertuan itu ternyata diolah secara berkelanjutan.
Kapolres Tanggamus, AKBP Alfis Suhaili, mengatakan, kebun ganja di Dusun Kandis, Pekon Lampung Baru, Kecamatan Kota Agung Timur, itu sudah pernah produksi.
Hal tersebut disimpulkan saat olah tempat kejadian perkara (TKP) ditemukan batang yang kering dan sudah terpotong.
"Dilihat dari temuan, tempat ini bukan baru ditanam sekarang, tapi sudah ada tanaman sebelumnya dan sudah panen. Kemungkinan sudah satu atau dua kali dipanen," kata Alfis di lokasi kebun ganja, Tanggamus, Kamis (8/3).
Ia menuturkan, di lahan seluas 40x40 meter itu ditemukan tanaman dengan masa tanam berbeda- beda.
Itu merupakan bukti adanya kelanjutan produksi. Sebab, tanaman yang dipanen bakal digantikan dengan tanaman persemaian.
Baca: Kisah Anak Miliarder yang Diusir dari Rumah dan Hanya Diberi Rp 105 Ribu, Begini Nasibnya Sekarang
Jika ladang ini tidak ditemukan warga, Alfis mengatakan, maka akan terus menjadi kebun yang memproduksi ganja.
Pasalnya, lahan tanam seluas lebih 1.000 meter persegi dengan topografi miring sekitar 70 derajat itu tertutupi rindangnya tanaman galindra.
Alfis menyebutkan, tim Polda Lampung, TNI, Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Tanggamus, dan Satpol PP sudah membongkar kebun ganja tersebut. Hal itu dilakukan sebagai tindak lanjut penemuan tanaman ganja oleh masyarakat sipil pada Rabu (7/3) lalu.
"Kami lakukan pencabutan agar tidak dimanfaatkan pihak lain. Sebab, medan ke sini (lereng gunung) juga berat dan tidak mungkin melakukan penjagaan terus," ujar Alfis.
Setelah dilakukan penghitungan ulang, tanaman ganja berjumlah 1.000 batang. Terdiri 50 batang setinggi dua meter, 600 batang kurang dari dua meter, dan sisanya masih tumbuh usai persemaian.
Berdasarkan ketinggian tanaman yang sudah mencapai dua meter, menurut Alfis, usia tanaman yang dibongkar sekitar empat bulan.
Baca: Jangan Remehkan Khasiat Pisang, Ini yang Terjadi di Tubuh Bila Rutin Melahapnya dalam sebulan