Prabowo Subianto Gencar Lontarkan Kritik, Pengamat Politik Ingatkan Bahaya Ini

Prabowo Subianto Gencar Lontarkan Kritik, Pengamat Politik Ingatkan Bahaya Ini

Penulis: taryono | Editor: taryono
KOMPAS.com/Sandro Gatra
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto. 

"Tidak sesuai amanat konstitusi, misalnya, menjual aset yang harusnya bisa memberikan kemakmuran bagi rakyat tapi dijual murah. Mengambil keputusan untuk lakukan impor di saat justru petani butuh proteksi harga, dan lain-lain, saya kira banyak," ujar Fadli saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (2/4/2018).

Fadli mengungkapkan selama 3,5 tahun ini Prabowo tidak melontarkan kritik karena ingin memberikan kesempatan kepada pemerintah untuk bekerja.

Menurut dia, sudah saatnya Prabowo menyampaikan fakta yang ada terkait kondisi perekonomian Indonesia saat ini.

"Ya karena memang sudah waktunya, karena selama 3,5 tahun lebih Pak Prabowo diam karena berikan kesempatan kepada pemerintah untuk bekerja tidak ada sedikutpun komentar miring. Sekarang saya kira sudah waktunya untuk sampaikan apa adanya demi kemasalahatan umat bangsa rakyat, seluruh masyarakat," kata Fadli.

Sementara Pengamat politik dari Charta Politika, Yunarto Wijaya menilai komentar frontal dari Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto bisa turunkan elektabilitas dirinya.

Ia menilai selama ini kritik yang dilontarkan Prabowo hanya akan membuat dirinya menjadi kritikus dan bukan negarawan.

"Kalau hanya melakukan kritik tanpa solusi dan berbicara hal-hal besar saja tanpa bicara mengenai isu perkebijakan, menurut saya Prabowo hanya akan dilihat sebagai kritikus, bukan negarawan, bukan pemberi solusi yang bisa meningkatkan elektabilitas buat Prabowo sendiri," kata Yunarto seperti dilaporkan Republika.co.id, Senin (2/4).

 Memberikan kritik, kata Yunarto, adalah hal yang wajar dalam kehidupan berdemokrasi.

Akan tetapi, kritik yang tidak disertai solusi tidak akan memberikan dampak positif bagi si pemberi kritik.

Justru bisa berbalik menjadi hal negatif bagi pengkritik. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved