Sejarah Sendok: Awalnya Bukan untuk Makan
Menurut sejarahnya, sendok telah digunakan sejak zaman Paleolitik atau sekitar 50.000 hingga 100.000 tahun lalu.
Pada masa tersebut, pembaptisan juga menggunakan hadiah yang dinamai "Sendok Rasul".
Praktik ini melahirkan tradisi membaptis dengan sendok pada semua kelas sosial. Bedanya, bahan sendok menunjukkan kelasnya.
Bahan dari perak dan emas digunakan untuk membaptis orang kelas atas, sedangkan tembaga dan kuningan untuk kelas lebih rendah.
Pada zaman Victoria di Inggris, dengan adanya revolusi industri, orang-orang yang berada di kelas menengah mengalami peningkatan pendapatan. Saat itulah, orang-orang membelanjakan uangnya untuk sendok.
Melihat tren ini, pihak industri mulai mengenalkan sendok lebih beragam. Mulai dari sendok makan, sendok teh, dan sendok saji.
Selanjutnya, sendok terus berkembang dan punya kegunaan utama sebagai alat makan.
Bee Wilson, seorang sejarawan makanan, menulis dalam bukunya yang berjudul "Consider the Fork: A History of How We Cook And Eat" bahwa sendok adalah bagian dari teknologi yang telah mengubah cara kita mengonsumsi makanan.
Hingga saat ini, sendok tetap bertahan sebagai alat makan, terutama untuk mengangkut makanan cair dan semi-cair ke mulut Anda.
Terus digunakan, sendok belum berhenti berkembang. Banyak ahli menciptakan jenis sendok baru. Mulai dari sendok yang bisa dimakan hingga sendok elektrik.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penemuan yang Mengubah Dunia: Sendok, Awalnya Bukan Untuk Makan".
(Resa Eka Ayu Sartika/Kompas.com)