Tanggapi Diskusi Indonesia Bubar 2030, Rizal Ramli: Sedih, Semakin Norak

"Cuma saya sedih sekali, level pembahasannya memalukan. Makin lama makin tidak intelek, debatnya semakin norak," tuturnya.

Editor: Safruddin
TRIBUN / DANY PERMANA
Rizal Ramli. 

"Cuma saya sedih sekali, level pembahasannya memalukan. Makin lama makin tidak intelek, debatnya semakin norak," tuturnya.

Mantan Menteri Keuangan di era Abdurrahman Wahid itu mengatakan Indonesia seharusnya bisa lebih mampu daripada berdebat tanpa intelek.

"Tapi masalah di Indonesia selalu dilihat, Prabowo anti Jokowi, semua diframe dalam konteks itu," katanya.

"Saya sih sedih dan ngenes. Kok kualitas debat di sosial media, mohon maaf, norak," tambah Rizal Ramli.

Ia juga mengatakan perdebatan bukan tertuju pada konten tetapi kepada personal.

Baca: Rubah Bagian Tubuh Ayu Ting Ting di Fotonya, Balajaer Maki Cita Citata

Negara yang hilang, kata Rizal Ramli, bisa saja terjadi.

Hal tersebut bukan dongeng.

"Soviet Rusia itu bubar karena memiliki pemimpin yang lemah."

Pemimpin tersebut tidak dapat mengendalikan ketika muncul masalah.

"(Negara lainnya) Suriah, Libya, Yugoslavia," ujarnya.

Isu Indonesia bubar di 2030 mencuat setelah Prabowo menyebutnya di dalam pidato.

"Saudara-saudara! Kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara, gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini. Tetapi, di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030," kata Prabowo.

Baca: Sidang First Travel Menguak Skandal Hubungan Sesama Jenis Sang Direktur Keuangan

Tetapi, di negara lain, mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030. Bung! Mereka ramalkan kita ini bubar," imbuhnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved