Pilu, Bapak Korbankan Nyama Demi Selamatkan Anak Tertimpa Atap Rumah

Kepergian sang ayah meninggalkan luka mendalam bagi sang anak. Hasil diagnosis kematian pun sungguh menyedihkan

Editor: martin tobing
surya/rahadian bagus
Panca Bagus Andrianto (20) anak korban yang mengalami luka di kepala. 

"Saya nggak tahu kalau bapak juga dibawa ke rumah sakit. Bapak saya mengalami gangguan nafas karena menghirup debu," katanya dengan mata berkaca-kaca.

Baca: Prosesi Ibadah Haji Zaman Dulu Serba Sederhana dan Tak Perlu Berdesak-desakan

Andri menuturkan, saat diperiksa dokter, nyawa ayahnya sudah tidak tertolong.

Menurut keterangan dokter kepadanya, ayahnya yang berprofesi sebagai pedagang di alun-alun Kota Madiun, meninggal karena serangan jantung.

Dia menuturkan, sehari-hari rumahnya ditempati tiga orang. Ayahnya, ibunya, neneknya dan dirinya.

Namun saat itu, neneknya sedang berada di rumah tetangganya. Sedangkan dua kakaknya sudah berkeluarga dan tidak tinggal serumah.

Andri mengaku, dua minggu sebelum kejadian, ayahnya sudah mengetahui jika atap dan rangka rumahnya sudah lapuk. Ayahnya juga sudah berencana untuk memperbaikinya.

Baca: Postingan Ajak Buaya Darat Poligami di Rusia Dikecam Ibu-ibu, Hotman Paris Bilang Ini

"Waktu memperbaiki atap teras, sekitar dua minggu yang lalu bapak sudah tahu. Bapak juga sudah berencana memperbaikinya," katanya.

Namun, sayangnya rencana ayahnya tidak sempat terwujud. Atap rumahnya yang sudah rusak, tiba-tiba ambruk dan menimpanya. (*)

Sumber: Surya
Halaman 2 dari 2
Tags
Madiun
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved