Bripka Eric Dipukuli hingga Babak Belur, Ini Cara Sang Polisi Selamat dari Amukan Preman
"Bagian kepala ET robek. Sekujur tubuhnya luka-luka akibat dianiaya para pelaku," kata AKBP Maringan Simanjuntak.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, MEDAN - Tindak kekerasan yang dilakukan sejumlah orang yang diduga preman tidak mengenal lagi siapa korbannya.
Meski anggota polisi, mereka tetap beraksi hingga korban babak belur.
Anggota Subdit III Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut, Bripka Eric Tambunan nyaris tewas dihajar kelompok preman di kawasan Kampung Kubur, Medan Petisah.
Beruntung, Eric bisa menyelamatkan diri dengan cara melompat ke sungai Babura.
Namun, saat diselamatkan warga, kondisi pria bertubuh tinggi tegap ini cukup mengenaskan.
Maringan mengatakan, aksi penganiayaan ini terjadi pada Sabtu (14/4) sekitar pukul 15.00 WIB.
Baca: Usai Tercyduk Kasus Narkoba, Hari Ini Riza Shahab dan Reza Alatas Resmi Hirup Udara Bebas!
Sebelum kejadian, sambung Maringan, anggotanya itu dihubungi oleh wanita bernama Rita, yang merupakan teman dari pacar Eric bernama Diana.
"Setelah ditelfon, ET datang ke rumah Rita. Kebetulan rumah Rita itu berdekatan dengan rumah pacarnya," ungkap Maringan.
Mengetahui Eric ada di rumah Rita, salah satu tersangka bernama Ayub kemudian memanggil rekan-rekannya.
Ayub dan keempat rekannya ini sebelumnya pernah terlibat cekcok dengan Eric seminggu lalu di lokasi hiburan
malam New Zone Jalan Wajir.
Baca: PT KAI Sudah Buka Penjualan Tiket Tambahan Buat Mudik Lebaran, Sudah Pada Beli Belum?
"Ketika ET dianiaya, dia sempat melawan dan menunjukkan senjata apinya. Tindakan itu dilakukan karena ET ingin menjelaskan bahwa dirinya adalah anggota Polri," terang Maringan.
Meski sudah menunjukkan pistol, para pelaku tetap menghajar Eric dengan stik baseball besi, botol minuman, dan benda tumpul lainnya.
Bahkan, para pelaku sempat merampas senjata api revolver milik Eric.
"Karena terdesak, ET kemudian lompat ke sungai menyelamatkan diri. Saat ini ia masih diopname di Rumah Sakit Bhayangkara," terang Maringan.
Salah satu warga berinisial DN yang ditemui di Kampung Kubur menyebut pelaku penganiayaan terhadap Eric ada lima orang.
Baca: Dunia Balap Liar: Uang Ratusan Ribu Nyawa Taruhannya
Mereka adalah Ayub, Karen, Ramki, Wasen, dan Ajay.
"Kelima pelaku ini mabuk saat menganiaya ET. Jadi, Ayub ini otak pelakunya," ungkap DN.
Dari informasi diperoleh Tribun, salah satu pelaku bernama Karen disebut-sebut pernah ditahan Polrestabes Medan pada 2015 lalu.
Karen ditangkap karena dikabarkan pernah menembak sejumlah wartawan yang melakukan peliputan dengan menggunakan airgun.
Kasubdit III Ditreskrimum Polda Sumut, AKBP Maringan Simanjuntak mengatakan, lima orang preman yang menganiaya Bripka Eric masih diburon.
Pihaknya telah membentuk tim lekaukan pengejaran.
Bahkan, kata Maringan, setelah kejadian Kampung Kubur yang dikenal sebagai basis peredaran narkoba sudah beberapa kali disisir petugas.
Baca: Usai Tercyduk Kasus Narkoba, Hari Ini Riza Shahab dan Reza Alatas Resmi Hirup Udara Bebas!
"Kami memohon doanya agar para pelaku ini segera ditangkap. Untuk senjata api milik ET, sudah kami temukan kembali," ungkap Maringan.
Perwira berpangkat dua melati emas di pundak ini mengatakan, senjata api milik Eric ditemukan di rumah ibu tiri salah satu tersangka.
"Setelah kejadian, anggota Subdit III yang dipimpin AKP Fery turun ke lokasi mencari senjata itu. Dan sekarang senjatanya sudah diamankan," pungkas Maringan.
Di RS Bhayangkara Tingkat II Medan, Eric yang menjalani perawatan belum bisa dijenguk.
Sejumlah perawat melarang awak media untuk sekadar melihat kondisi terakhir Eric. (cr9/akb)
BACA JUGA:
Tak Main-main, Ini Sanksi Bagi Oknum yang Terbukti Membekingi Miras
Marshanda Curhat Terpisah dari Anak, Ben Kasyafani Balas dengan Tulisan Panjang
Baru Beberapa Hari di Amerika Serikat, Bagian Tubuh Jessica Iskandar Sudah Ada yang Berubah