Di Balik Sukses Pep Guardiola, Ada 5 Pemain Top yang Kecewa kepadanya

Pep Guardiola memang pelatih hebat. Ia mengantarkan tiga tim juara liga di tiga negara berbeda.

Editor: Yoso Muliawan
OLI SCARFF/AFP
  Ekspresi Manajer Manchester City, Josep Guardiola, seusai laga Liga Inggris kontra Chelsea di Stadion Etihad, Manchester, pada 4 Maret 2018. 

"Dia tidak berbicara kepada Anda, sehingga sebagai pemain Anda tidak tahu di mana berpijak," ucap Dante.

"Ada pelatih-pelatih yang berkelas dunia dalam hal pendekatan taktik permainan. Namun, tidak bagus dalam menangani orang. Ini kasus yang terjadi dengan Guardiola," katanya.

5. Samuel Eto'o

Peraih gelar pesepak bola terbaik Afrika, Samuel Eto'o, mengabadikan jejak kakinya di Fairmont Hotel pada 21 September 2015.
Peraih gelar pesepak bola terbaik Afrika, Samuel Eto'o, mengabadikan jejak kakinya di Fairmont Hotel pada 21 September 2015. (GETTY IMAGES)

Hubungan Samuel Eto'o dengan Pep Guardiola bisa dikatakan yang paling sadis.

Awalnya, Pep sudah berencana mendepak pemain asal Kamerun itu sejak ditunjuk menjadi pelatih. Namun, Eto'o memilih bertahan.

Pep lalu menggunakan cara kasar untuk menyingkirkan Eto'o dari Camp Nou.

"Dia mengambil keputusan yang tidak masuk akal. Dia cuma berlandaskan pada perasaan dan emosi saja," ujar Eto'o dilansir BolaSport.com dari Goal.

"Pertama-tama, saya mengingatkan Guardiola bahwa dia tak pernah dikenal sebagai pemain hebat. Dia cuma cukup bagus. Sementara sebagai pelatih, dia tak menunjukkan kualitas," kata Eto'o lagi.

Keretakan hubungan antara Pep dan Eto'o berusaha ditengahi Xavi Hernandez.

Namun, Eto'o tetap enggan memperbaiki hubungan dengan Pep.

"Xavi bilang bahwa mereka ingin saya bertahan. Namun, saya diminta berbicara kepada Pep. Saya bilang, 'Tidak. Jika Anda tidak menghormati saya, saya tidak akan menghormati Anda!'," tegas Eto'o.

Pada tahun 2009, Eto'o pun angkat kaki dari Barcelona.

Setahun berikutnya, 2010, Inter bersua dengan Barcelona pada babak semifinal Liga Champions.

Partai tersebut berakhir untuk kemenangan Inter yang berhak tampil di final hingga akhirnya jawara dengan mengalahkan Bayern Muenchen 2-0.

Usai laga, Pep dan Eto'o tampak berjabat tangan. Namun, menurut Eto'o, itu hanya pencitraan semata.

"Dia menjabat tangan saya ketika saya di Inter yang bermain melawan Barcelona. Namun, itu hanya di depan kamera televisi," ucap eks pemain Chelsea itu.

"Di belakang layar sebelum pertandingan, dia tidak menyapa saya sekali pun," tukas Eto'o.

(Jalu Wisnu Wirajati/Dari berbagai sumber)

Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved