Kisah Haru Pertemuan 2 Bersaudari yang Terpisah 79 Tahun Akibat Perang
Dengan berlinang air mata, Que Bamei memeluk erat kakak perempuannya, yang berpisah darinya sejak 79 tahun.
Pada 29 Maret, ditemani oleh anak-anaknya, Que Bamei tiba di desa Dashigu, setelah perjalanan empat jam dari rumah.
Meskipun kayu bambu, kembun, dan rumah-rumah tua telah banyak berubah, tetapi kenangan masa kecil datang kembali, dan mata Que Bamei pun memerah karena air mata.
Ia ingin sekali segera bertemu kembali dengan adik perempuannya, Que Qijie, yang telah duduk di depan rumahnya jauh sebelum kedatangan Bamei.
Para tetangga menyalakan kembang api untuk merayakan kedatangan Bamei. Kedua saudari itu pun saling berpelukan dan menangis lama tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
“Ah, akhirnya aku bertemu lagi denganmu,” gumam Que Bamei dalam dialek Qinzhou yang tidak dikenalnya.
Mereka pun tinggal bersama sepanjang hari itu dan berbincang hingga larut malam.
“Berkat kemudahan yang ditawarkan Internet dan upaya dari para sukarelawan, nenek saya dan saudara perempuannya sekarang hanya memiliki sedikit penyesalan dalam hidup mereka,” kata Huang Guangpeng.
Huang mengatakan bahwa neneknya dulu adalah orang yang pendiam, tetapi jadi lebih banyak bicara setelah reuni itu, berbicara tentang kisah masa kecilnya dan riwayat keluarga yang dipelajari dari saudara “baru”-nya.
Kedua saudari tua itu berencana untuk bertemu kembali dan menebus waktu yang hilang. (Intisari-Online/K Tatik Wardayati)
Berita ini sudah tayang di Intisari-Online dengan judul "Pertemuan Dua Bersaudari yang Terpisah Selama 79 Tahun Karena Perang"