Peringatan Bagi Anda Penikmat Kopi, Ustaz Abdul Somad Sebut Minum Kopi Ini Masuk Neraka
Peringatan Bagi Anda Penikmat Kopi, Ustaz Abdul Somad Sebut Minum Kopi Ini Masuk Neraka
Penulis: wakos reza gautama | Editor: wakos reza gautama
Seruan boikot Starbucks sebenarnya telah berlangsung sejak beberapa tahun, untuk berbagai alasan. Untuk isu LGBT saja, Ustad Somad tak sendirian.
Baca: Desa Kodhini Dianggap Misterius, Mayoritas Penduduknya Terlahir Kembar
Website dumpstarbucks misalnya, telah beroperasi sejak 2012 untuk menyerukan pemboikotan terhadap Starbucks karena raksasa kedai kopi itu menyatakan mendukung pernikahan sesama jenis.
Abdul Somad juga memperoleh sekutu dari beberapa pemuka Kristen dan gereja yang juga mengajak umatnya untuk memboikot Starbucks.
Di Amerika, Pastor Steven Andrew dari Gereja Kristen USA mengajak umat Kristen untuk memboikot Starbucks, lagi-lagi karena 'mempromosikan pernikahan sesama jenis', seperti yang dikutip dari websitenya.
Di Indonesia pun, tahun 2017, Anwar Abbas, tokoh Muhammadiyah, meminta pemerintah menarik izin operasi Starbucks karena dukungan mereka terhadap LGBT tak sesuai dengan ideologi negara.
Seruan pemboikotan disambut media sosial dengan puluhan ribu tagar 'boikot Starbucks'.
Bias rasialisme
Belum selesai urusan boikot terkait sikap mendukung kesetaraan soal LGBT, Starbucks didera soal lain yang justru sebaliknya: rasisme.
Starbuck dikecam karena peristiwa di sebuah gerainya 13 April 2018, yang dituding sebagai sekap rasisme.
Baca: Dikabarkan Selingkuh dengan Model Cantik, Ini Penjelasan Al Ghazali
Saat itu, dua orang berkulit hitam ditangkap polisi di dalam gerai Starbucks di Philadelphia.
Keduanya duduk di dalam gerai tanpa memesan, lalu pegawai Starbucks melaporkan mereka dan polisi datang untuk menahan keduanya.
Tindakan ini memicu protes dan ajakan boikot.
Di Twitter, hashtag #BoycottStarbucks telah dibagikan ribuan kali. Warga mendatangi gerai tersebut untuk protes.