5 Mitos Tentang Buah yang Tak Perlu Dipercaya, Nomor 2 Salah Banget
Meskipun merupakan salah satu pilihan paling aman dan paling populer untuk camilan sehat, konsumsi buah juga punya berbagai mitos dan kesalahpahaman.
Dibandingkan dengan karbohidrat, buah dalam jumlah sedang tidak menyebabkan lonjakan tajam kadar glukosa darah.
"Buah utuh merupakan sumber antioksidan yang sangat baik," kata Katie Barbera dari Northwell Health Systems di New York.
Katie menambahkan, mereka memiliki banyak serat, sehingga mereka membuat orang dengan diabetes merasa kenyang dan memuaskan rasa laparnya.
Satu studi menemukan bahwa konsumsi buah utuh dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2 yang lebih rendah sementara konsumsi jus buah dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi.
4. Minum jus buah sama sehatnya dengan makan buah
Meskipun minum jus buah masih dapat memiliki beberapa manfaat gizi, para ahli menyatakan bahwa makan buah utuh lebih dianjurkan.
Jus yang dibeli di toko dapat mengandung tambahan gula, jelas itu terkait dengan obesitas pada masa kanak-kanak.
Menurut WebMD, gula alami akan dilepaskan ketika buahnya hancur, membuat jus lebih mungkin menyebabkan kerusakan gigi bila dibandingkan dengan makan buah utuh.
Proses pembuatan jus juga menghilangkan kandungan serat alami dari buah-buahan, menurunkan indeks glikemik.
Akibatnya, orang cenderung mengonsumsi lebih banyak kalori untuk nutrisi yang lebih sedikit.
5. Vitamin C adalah obat alami untuk mencegah flu biasa
Para peneliti telah menemukan sedikit atau tidak ada manfaat dalam mengkonsumsi buah-buahan yang kaya vitamin C (seperti jeruk) untuk pencegahan atau penyembuhan pilek.
Vitamin C dalam dosis setinggi satu gram setiap hari selama beberapa bulan musim dingin tidak memiliki efek baik yang konsisten pada kejadian flu biasa. (Nakita.id/Fadhila Afifah)
Berita ini sudah tayang di Nakita.id dengan judul "Stop Percaya 5 Mitos Tentang Konsumsi Buah Ini, No. 3 Salah Banget!"