Cantiknya Naoko Nemoto, Wanita yang Temani Soekarno di Malam Pembunuhan 6 Jenderal

Kalau aku mati, kuburlah aku di bawah pohon yang rindang. Aku mempunyai istri yang aku cintai dengan segenap jiwaku.

Penulis: Heribertus Sulis | Editor: Heribertus Sulis
Twitter
Ratna Sari Dewi 

Pengawalan resmi dibubarkan dan setiap pasukan kembali ke kesatuannya masing-masing.

Pengawal pribadi Bung Karno yang juga Wakil Komandan Pasukan Pengawal Presiden Tjakrabirawa Kolonel Maulwi Saelan, dan ajudan Bung Karno, Kolonel Bambang Widjanarko mengantar Bung Karno ke Istana Merdeka.

Karena tidak ada lagi sesuatu yang perlu mendapat perhatian apalagi pengawalan dan presiden sendiri tidak memerintahkan Maulwi tetap berada di Istana, maka pada pukul 24.00 WIB setelah melapor presiden, Maulwi pulang ke rumahnya di Jalan Birah II nomor 81, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Sekitar pukul 01.00 dini hari Maulwi kemudian tidur.

Tapi begitu Maulwi pulang, Bung Karno setelah berganti baju dengan dikawal Kompol Mangil dan timnya yang berpakaian preman, ternyata keluar dari Istana Merdeka dan berkendaraan menuju rumah Ratna Sari Dewi Sukarno atau Naoko Nemoto, istri kelimanya, yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto (sekarang Museum Satria Mandala).

Dewi ternyata sedang menghadiri malam resepsi di Hotel Indonesia yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Irak di Jakarta.

Bung Karno dan rombongan kemudian menyusul ke Hotel Indonesia dan menunggu di tempat parkir halaman hotel.

Sedangkan Soeparto, sopir pribadi presiden menjemput Dewi yang dikawal anak buah Mangil, Ajun Inspektur II Sudiyo.

Setelah Dewi masuk ke mobil Bung Karno rombongan yang baru saja “begadang” itu meneruskan perjalanan menuju rumah Dewi di jalan Gatot Subroto.

Pada dini hari itu pula di kawasan sisi timur Jakarta yang hanya berjarak kurang dari 10 km dari kawasan Jalan Jenderal Gatot Subroto telah terjadi aksi penculikan dan pembunuhan para jenderal yang kemudian menjadi Pahlawan Revolusi.

Presiden Soekarno sendiri baru tahu aksi penculikan para jenderal itu saat mengamankan diri di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma pada 1 Oktober 1965 menjelang tengah hari.

Mengenal Ratna Sari Dewi

Presiden RI pertama, Soekarno dan istri kelimanya, Ratna Sari Dewi (kanan dan tengah). (HANDOVER)
Presiden RI pertama, Soekarno dan istri kelimanya, Ratna Sari Dewi (kanan dan tengah). (HANDOVER) ()

"Kalau aku mati, kuburlah aku di bawah pohon yang rindang. Aku mempunyai istri yang aku cintai dengan segenap jiwaku. Namanya Ratna Sari Dewi. Kalau ia meninggal kuburlah ia dalam kuburku. Aku menghendaki ia selalu bersama aku."

Begitulah sekelumit tulisan pesan romantis Soekarno sebelum ia wafat, sebagaimana disalin dari Tribunnews.com.

Dewi saat remaja adalah geisha Jepang.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved