Alasan di Balik Motif Loreng Seragam Tentara di Dunia

Anda pasti pernah bertanya-tanya mengapa warna seragam tentara rata-rata berwarna loreng-loreng hijau?

Editor: Yoso Muliawan
Pembrokeshire College
Tentara dan seragam lorengnya. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Anda pasti pernah bertanya-tanya mengapa warna seragam tentara rata-rata berwarna loreng-loreng hijau?

Ya, tak hanya di Indonesia.

Tentara di negara-negara lain di dunia juga identik dengan seragam bermotif loreng.

Bukan asal atau sembarangan. Ternyata, latar belakang motif loreng ini adalah sebagai upaya kamuflase.

Sebelumnya, tak hanya untuk keperluan di medan perang, manusia telah memiliki kesadaran kamuflase untuk hal-hal lainnya.

Mengutip Caitlin Hu dalam artikelnya "The Art and Science of Military Camouflage", pemburu asli Amerika mengenakan kulit kerbau untuk mendekati mangsa mereka.

Sementara, pemburu di Irlandia menutupi diri dengan potongan-potongan sikat dan ranting untuk menyatu dengan pepohonan.

Pada masa Julius Caesar, kapal-kapal disamarkan dengan lilin biru laut.

Selama Perang Sipil AS, kapal-kapal dicat kabut abu-abu.

Dengan cara pikir yang sama, seragam tentara pun dirancang agar mampu berkamuflase.

Itu dilakukan sebagai teknik bertahan agar tak terdeteksi oleh lawan atau musuh.

Kamuflase terhadap alam.
Kamuflase terhadap alam. (businessinsider)

Dengan memakai seragam ini, pasukan terlihat menyatu dengan medannya.

Kondisi tersebut mengurangi tingkat risiko terkena sasaran tembak dalam pertempuran.

Meskipun pada umumnya Anda melihat kombinasi abstrak antara warna hijau, coklat, dan hitam, tidak semua negara memiliki warna yang sama.

Warna-warna dari motif loreng disesuaikan dengan medan di masing-masing wilayah negara.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved