"Pelarian" Putra Bungsu Taipan Liem Sioe Liong dan Lepasnya BCA

Borsuk-Nancy Chng menggambarkan suasana batin Anthony Salim ketika terjebak di tengah kerusuhan Mei 1998.

Editor: Yoso Muliawan
Antara/M Agung Rajasa
Beberapa seniman yang tergabung dalam komunitas Gerbong Bawah Tanah menggelar teatrikal di depan Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Senin (21/5/2018). Aksi tersebut memperingati 20 tahun tumbangnya Orde Baru sekaligus lahirnya Reformasi. 

Di setiap barikade, pengawal turun untuk tawar menawar, lalu menyerahkan sejumlah uang. Anthony mengaku tak ingat berapa kali rombongan harus berhenti.

Ia memperkirakan, perjalanan ke Bandara Halim menghabiskan uang sekitar Rp 5 juta.

Begitu sampai di bandara, Anthony menumpang pesawat Boeing 727 yang membawanya ke Singapura.

Kehilangan BCA

Pesawat tua Boeing 727 yang sudah diremajakan itu dibeli keluarga Liem Sioe Liong dari Ford Motor.

Sebelum peristiwa 14 Mei 1998, Anthony tidak pernah terbang menggunakan pesawat pribadi tersebut.

Beberapa jam setelah Anthony meninggalkan Jakarta, Soeharto terbang kembali ke Jakarta dari Kairo, Mesir.

Sang Presiden yang berada di pengujung kekuasaannya itu mendarat di Bandara Halim Perdana Kusuma pada Jumat subuh, 15 Mei 1998.

Soeharto terkejut melihat Jakarta porak-poranda.

Ia mendapat laporan dari orang-orang dekatnya mengenai korban kerusuhan yang mencapai lebih dari 500 orang tewas dan 5.000 lebih bangunan dirusak.

Setelah Soeharto menyatakan berhenti dari jabatan Presiden pada 21 Mei 1998, hantaman terjadi terhadap Bank Central Asia (BCA) milik keluarga Liem.

Di BCA, keluarga Soeharto ketika itu memiliki saham sebesar 30 persen.

Para nasabah melakukan aksi menarik simpanan di BCA secara besar-besaran. Bank raksasa di Indonesia itu pun kolaps.

Anthony mengira penarikan dana besar-besaran alias rush itu bermotif politis.

"Keluarga Soeharto masih (punya saham) di situ, sehingga BCA menjadi sasaran empuk," katanya.

Tak ayal, Anthony menyebut peristiwa tersebut sebagai pengalaman yang traumatis.

Keluarga Liem harus melepas bank itu setelah kepemilikannya diambil alih Badan Penyehatan Perbankan Nasional.

(Tribun Network/feb)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved