Subhanallah, Impian Pedagang Ayam Ini Bangun Masjid (nan Mewah) Sejak SMP pun Terwujud
Pada saat azan pertama waktu salat Magrib pada 6 Mei 2018, Suciati hanya mampu melihat dari luar sembari melihat masjid yang ia cita-citakan.
Menurut dia, kunci kesuksesan dalam usaha lanjutnya adalah kerja keras. Selain itu harus disertai doa dan yakin bahwa rezeki sudah diatur diatur oleh Yang Maha Kuasa.
"Berdoa, berusaha dan yakin. Rezeki sudah diatur dan tidak pernah tertukar," pungkasnya
Dalam menjalani hidupnya, Suciati memiliki prinsip hidup yang berasal dari falsafah Jawa yakni "Urip iku urup" yang artinya kurang lebih hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain.
"Urip iku urup. Saya bercita-cita hidup saya ini bisa sebanyak-banyaknya memberi manfaat pada orang lain," ujarnya.
Lewat usahanya ini lah, Suciati bisa mengaplikasikan prinsip hidupnya. Dimana dengan bisnisnya ada banyak orang yang bisa bekerja dan mendapatkan penghasilan.
"Seluruhnya 1.300 orang. Lewat Saliman Grup ini bisa membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat," urainya.
Menabung emas untuk bikin masjid
Tidak hanya itu, sejak kecil Suciati mulai berjualan mempunyai cita-cita bisa membangun masjid. Guna mewujudkan cita-citanya itu, ia menyisihkan uang hasil jualanya.
"Mulai dari awal mendapat untung jualan itu, kepikiran suatu saat ingin membuat masjid. Tekad saya membuat masjid semakin kuat itu, sejak berangkat umrah tahun 1995," tegasnya.
Baca: Simpan Sabu, Warga Negri Katon Diciduk Polisi
Uang yang terkumpul lantas oleh Suciati dibelikan emas, mulai satu gram, dua gram dan seterusnya. Sebab dalam pikirannya lama-kelamaan nilai emas akan terus naik dibandingkan dengan hanya menyimpan uang.
Pada 2 Agustus 2015 cita-cita membuat masjid mulai direalisasikan oleh Suciati. Ibu kelahiran Yogyakarta, 22 Mei 1952 ini membangun masjid di Jalan Gito Gati, Pandowoharjo, Sleman Yogyakarta. Lokasinya berada di depan RPA miliknya.
"Saya melihat kalau salat Jumat itu ada banyak yang berada di luar karena tidak muat, terus ya karena dekat jalan bisa digunakan ibadah untuk pengguna jalan. Ya intinya bisa bermanfaat bagi karyawan, masyarakat luas, terutama untuk menjalankan ibadah," urainya.
Masjid yang saat ini masih dalam proses penyelesaian ini diberi nama Masjid Suciati Saliman. Masjid ini dibangun di atas lahan seluas 1.600 meter persegi.
"Desain masjid ini menyerupai Masjid Nabawi di Madinah, dulu saya melihat, langsung jatuh cinta dan ingin membuat yang seperti itu di sini. Ya tentu ada kombinasi dengan desain khas Jawa, karena saya orang Jawa," lanjutnya.

Masjid Suciati Saliman terlihat sangat mewah dan megah. Masjid ini memiliki pintu berjumlah 9 yang menggambarkan Wali Songo yang telah menyebarkan agama Islam di tanah Jawa.