Subhanallah! Ada 1 Kata di Al Quran yang Berasal dari Bahasa Asli Indonesia

Subhanallah! Ada 1 Kata di Al Quran yang Berasal dari Bahasa Asli Indonesia

Penulis: wakos reza gautama | Editor: wakos reza gautama
Shutterstock / Kompas.com
Membaca Al Quran. 

Ketika Nabi Muhammad SAW mulai mengemban risalah kenabian, maka hubungannya bukan lagi hubungan perdagangan.

Hubungan yang terjalin berubah menjadi hubungan keislaman.

Diantara sekian banyak ayat Al Quran, ada satu kalimat Al Quran yang mengabadikan hubungan Haramain dengan Nusantara.

Baca: Warga Serbu Pasar Murah Pemkot di Pelataran Kantor Kelurahan Gedong Air

Baca: Jarang Terumbar di Media, Inilah Sosok Wanita di Balik Kesuksesan Mohamed Salah

Yaitu terletak pada surat Al-Insaan ayat 5.

"Sesungguhnya orang yang ikhlas dan banyak berbuat ketaatan akan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah Kaafur (kapur surga yang berbeda dengan kapur dunia)"

Pandangan ini juga pernah ditulis oleh seorang wartawan bernama Agung Y. Achmad di Majalah Tempo edisi 9 Agustus 2010.

Menurutnya, bahasa Melayu juga memperkaya bahasa Arab, setidaknya melalui terminologi kafur.

Bahkan, dalam Al-Quran kata itu disebut, yakni pada surat Al-Insan ayat 5: “Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kapur.”

"Dalam suatu orasi ilmiah di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 11 Desember 2001, Nurcholish Madjid menyebutkan, “… Yang dimaksud ‘kafur’ di situ adalah kapur dari Barus (Tapanuli Tengah-pen.), yang saat itu sudah merupakan komoditas yang sangat penting di Timur Tengah, bahkan ada indikasi sejak zaman Nabi Sulaiman.” Karena itu, adalah hal normal belaka bila kata kafur masuk ke kesadaran linguistik masyarakat Arab-basis bahasa Al-Quran-kala itu," tulis Agung Y Achmad. 

Dikutip dari Wikipedia, Kota Barus adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Indonesia.

Ibukota kecamatan ini berada di kelurahan Padang Masiang.

Kota Barus sebagai kota Emporium dan pusat peradaban pada abad 1 – 17 M, dan disebut juga dengan nama lain, yaitu Fansur.

Pada masa lalu Kapur Barus dan rempah-rempah merupakan salah satu komoditas perdagangan yang sangat berharga dari daerah ini dan diperdagangkan sampai ke Arab, dan Persia.

Kapur Barus sangat harum dan menjadi bahan utama dalam pengobatan di daerah Arab dan Persia.

Kehebatan kapur ini pun menjalar ke seluruh dunia dan mengakibatkan dia diburu dan mengakibatkan harganya semakin tinggi.

pohon barus
pohon barus (Industry.co)
Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Iktikaf dan Momen Muhasabah

 

Menjemput Malam Lailatul Qodar

 

Ngabuburit yang Berpahala

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved