5 Bulan Berlalu, Perawat yang Dituding Pelecehan Seksual ke Pasien Buat Pengakuan Mengejutkan
5 Bulan Berlalu, Perawat yang Dituding Lakukan Pelecehan Seksual ke Pasien Buat Pengakuan Mengejutkan
“Kami mintakan kepada majelis hakim, terdakwa ini diputus Vrijspaak atau bebas dari segala putusan Onslag,” terang kuasa hukum manis ini.
Dasar yang menjadi pledoi kuasa hukum adalah tidak adanya saksi yang melihat langsung peristiwa tersebut.
Lalu, rentan waktu saat peristiwa dan pelaporan yang dinilai cukup jauh, yakni 12 jam.
“Itu yang menjadi dasar kami,” jelas wanita berkacamata ini.
Elok menambahkan, ahli kejiwaan yang didatangkan JPU menerangkan bahwa efek halusinasi akan muncul pada diri seseorang yang sudah dioperasi dan diberikan obat provol.
Baca: Pelajar Pakai Jubah Wisuda Jalan Kaki Sejak Jam 5 Pagi ke Sekolah, Kelulusannya Sisakan Kisah Pilu
“Hal ini juga dikuatkan oleh ahli anastesi yang kami datangkan pada sidang yang lalu,” tambahnya.
Menurut keterangan ahli anastesi tersebut, dari 300 orang yang dioperasi menggunakan provol ditemukan 52 pasien mengalami halusinasi seksual.
Rencananya, pada Selasa, (5/6/2018) besok, Zunaidi akan menjalani sidang putusan.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, video viral itu berisi seorang wanita yang mengaku telah dicelehkan seorang perawat rumah sakit.
Sang pasien yang masih berada di bangsal ini tampak menangis sambil menunjuk-nunjuk seorang pria memakai baju perawat.
Pasien wanita yang sedang dirawat menangis-nangis mengaku telah dilecehkan diduga oleh pegawai pria yang bekerja di rumah sakit.
Terlihat pasien wanita yang dinfus tersebut didampingi oleh beberapa pegawai rumah sakit lainnya.
Wanita itu memaksa seorang pria terduga pelaku pelecehan seksual untuk mengakui perbuatannya.
"Kamu ngaku dulu apa yang kamu perbuat," kata korban sambil menangis.
"Saya khilaf," jawab pria tersebut. (Tribunstyle/ Irsan Yamananda)
Artikel ini telah dipublikasikan di Tribunstyle.com dengan judul "Ingat Kasus Pelecehan di National Hospital Surabaya, Usai 5 Bulan Begini Nasib Si Perawat Sekarang!"