Sniper Perempuan Ini Disebut yang Menembak Razan al Najjar. Ternyata Ini Fakta Sesungguhnya!

Kematian Razan al Najjar, pada hari Jumat 1 Juni 2018 lalu menuai kecaman dari masyarakat dunia.

Editor: Teguh Prasetyo
Kolase TribunBogor - Razan Al-Najjar 

Bulan depan, ia akan mulai mengajar bahasa Inggris untuk pencari suaka Afrika.

 

Baca: Gara-gara Salah Pakai Pembalut saat Haid, Gadis Ini Harus Kehilangan Satu Kakinya

Rebecca pun syok ketika namanya dan wajahnya disangkut pautkan dengan sniper yang membunuh Razan Al Najjar.

Semua akun media sosialnya langsung banyak yang mencaci maki dan juga mengancam.

Rebecca awalnya kewalahan dan bingung oleh bombardir kata-kata tersebut di media sosial miliknya.

Ia juga ketakutan oleh pesan-pesan yang mengancam.

Tapi kini, ia kecewa bahwa puluhan ribu orang di seluruh dunia “sangat ingin percaya sesuatu yang bohong dan menaruh banyak kebencian di luar sana,” katanya.

"Saya sedih karena teman-teman dan keluarga saya telah terancam dan di dunia media sosial, tidak ada cara untuk melindungi diri Anda dari menjadi korban ancaman dan kebohongan"

“Saya tidak politis, tetapi saya melakukan apa yang dapat saya lakukan untuk mengetahui semua‘ narasi, ’dan propaganda semacam ini hanya menghambat setiap peluang untuk perdamaian,”

“Saya sedih karena teman-teman dan keluarga saya telah diancam dan di dunia media sosial, tidak ada cara untuk melindungi diri Anda dari menjadi korban ancaman dan kebohongan,” katanya.

"Aku tidak pernah tahu betapa buruknya itu."

 

Baca: Presiden pun Berduka, Kembar Siam Popular di Dunia Meninggal Setelah 21 Tahun Berjuang

Rebecca pun bahkan sampai harus mengunggah video klarifikasi soal kabar hoax yang menyerang dirinya.

Dalam video tersebut, Rebecca mengatakan bahwa postingan di "Freedom for gaza" telah "menyebabkan ratusan pesan kebencian dan ancaman pembunuhan terhadap hidup saya dan kehidupan teman saya."

Ia juga mengatakan halaman Facebook yang mendukung kelompok-kelompok teror Palestina harus mengajukan protes terhadap Hamas, jika para administrator khawatir tentang nasib warga Gaza - klaim umum yang dibuat oleh para pejabat Israel.

“Mereka mengatakan kepada saya apa yang harus saya katakan di video. Saya sedikit ketakutan. Saya baru saja mengatakannya. Mereka mengatakan kepada saya bahwa itu akan membantu menghentikan ini, ”kata Rebecca.

 

Baca: Anaknya Ultah Dirayakan Sederhana, Ternyata Ada Hadiah Kejutan yang Diberi Nia Ramadhani

Hal tersebut berawal dari postingan di Facebook pada tahun 2014.

Dalam postingannya, akun Facebook Israel Defense Forces (IDF) menuliskan Rebecca ini tentara yang berasal dari keluarga yahudi di Boston, Amerika Serikat.

Pada usianya yang ke-18, Rebecca memutuskan untuk pindah ke Israel dan menjadi tentara di bagian pendidikan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved