Nongkrong di Warung Sambil Tunggu Istri Melahirkan di Rumah Sakit, Begal Sadis Ditembak
Upaya menangkap pria berinisial Ro, salah satu tersangka pembegalan, tidak berjalan mudah.
Penulis: anung bayuardi | Editor: Safruddin
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KOTABUMI - Butuh waktu satu bulan bagi polisi untuk mengendus keberadaan pelaku begal.
Upaya Tekab 308 Polres Lampung Utara dan Polsek Abung Timur menangkap Ro (27), salah satu tersangka pembegalan, tidak berjalan mudah.
Kapolres Lampung Utara Ajun Komisaris Besar Eka Mulyana menjelaskan, begitu mendapat informasi keberadaan Ro, polisi langsung meluncur ke lokasi.
Baca: Tak Ragu Habisi Nyawa Korbannya, Berikut 7 TKP Aksi Duo Begal Ini
Saat itu, Ro berada diamankan di sebuah rumah sakit di Bandar Lampung.
Penangkapan Ro berlangsung cukup dramatis.
Pasalnya, ketika itu ia sedang menunggui istrinya melahirkan di rumah sakit.
"Ro di Bandar Lampung sedang menunggu proses kelahiran anaknya. Pas kami tangkap, dia sedang berada di warung," kata Eka.
Saat ditangkap, terus Eka, Ro melakukan perlawanan.
Petugas pun terpaksa melumpuhkan tersangka dengan tembakan di kedua kakinya.
Setelah dilakukan pengembangan, polisi menangkap rekan Ro, yakni Le. Dia dibekuk di rumahnya di Desa Bumi Agung, Abung Timur.
Karena berusaha melarikan diri, Le juga dihadiahi timah panas di kedua kakinya.
Kedua tersangka, kata Eka, merupakan pelaku pembegalan terhadap Saprudin (28) dan Siti Patimah (30), warga Abung Selatan, Lampung Utara, pada April 2018 lalu.
Dalam peristiwa itu, Saprudin meninggal dunia.
Baca: Selamat karena Helm, Korban Ceritakan Detik-detik Tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba
Saprudin adalah warga Dusun Lebak Kelapa, Desa Bandar Kagungan Raya, Kecamatan Abung Selatan, Lampung Utara, yang tewas di tangan begal.
Ia meregang nyawa usai ditembak begal di Jalan Raya SKB, Desa Bandar Kagungan Raya, Abung Selatan, Kamis, 26 April 2018 sekitar pukul 05.30 WIB.
Saat itu, korban mengantarkan sang kakak, Siti Patimah, ke Pasar Propau, Desa Bandar Kagungan Raya, Abung Selatan dengan mengendarai motor Honda Beat BE 3266 KQ.
Setiba di lokasi, perjalanan mereka terhalang kayu yang melintang di jalan.
Ketika itulah, dua pelaku keluar dari semak-semak dan menyerang korban.
Baca: Piala Dunia 2018, Kabid Humas Polda Lampung Jagokan Polandia Kalahkan Senegal
Baca: Piala Dunia 2018, Dirreskrimum Polda Lampung Prediksi Kolombia Bisa Atasi Jepang
"Seorang pelaku langsung menembak. Saya dengar letusan senjata api. Saya langsung turun dari motor, berlari ke rumah paman yang berjarak 500 meter dari lokasi," kata Siti Patimah ketika ditemui di Ruang Alamanda RSU M Yusuf Kalibalangan.
Setibanya di rumah pamannya itulah, Siti baru sadar paha kirinya mengalami luka robek.
Diduga akibat sabetan golok pelaku.
Selanjutnya, Siti bersama pamannya menuju ke lokasi kejadian.
Di sana mereka melihat Saprudin sudah tewas bersimbah darah.
Sobli, kakak ipar korban, mengatakan, adiknya terkena tembakan di ketiak kirinya.
Baca: Viral, TKI Baru 2 Tahun Kerja di Taiwan Sukses Bikin Rumah Mewah. Ternyata Ini Sampingannya
Peluru diduga tembus ke dada kanan korban.
Setelah itu, jenazah Saprudin dibawa ke RSU M Yusuf. Selanjutnya korban dilarikan ke RSU Ryacudu, Kotabumi untuk diperiksa apakah ada serpihan peluru bersarang di tubuhnya.
Sebulan setelah kasus ini diselidiki, polisi menemukan titik terang.
Ro dan Le, tersangka begal terhadap Saprudin diamankan Tekab 308/.
Mereka terpaksa diberi ”hadiah” timah panas di kedua kakinya.
Sebab, keduanya berusaha melarikan diri dan melawan petugas saat akan ditangkap, Selasa, 19 Juni 2018.
"Kami sudah berikan peringatan, tapi tidak diindahkan. Diberikan tembakan terukur dan tegas di kedua kakinya," kata Kapolres Lampung Utara Ajun Komisaris Besar Eka Mulyana. (ang)