Libur Lebaran Pria Hilang di Pemandian Belerang Simpur, Tempat Ditemukannya Tak Disangka-sangka!
Mengunjungi berbagai tempat wisata menjadi salah satu kegiatan yang banyak dilakukan masyarakat saat merayakan Hari Raya Idul Fitri.
Penulis: Teguh Prasetyo | Editor: Teguh Prasetyo
Sepanjang jalan, pengunjung akan melewati perkebunan cokelat milik warga setempat.
Setelah berjalan sekitar 400 meter, barulah pengunjung akan bertemu dengan aliran air belerang.
Di sini pengunjung bisa merendamkan kaki sejenak sebelum melanjutkan perjalanan.
Sekitar 20 menit berjalan menyusuri aliran air, akhirnya tiba di kawah belerang.
Baca: Ingin Berjuang ke Suriah, Begini Cara ISIS Cuci Otak Model Majalah Dewasa Kimberley Miners
Kawah belerang ini terletak di antara tebing-tebing terjal. Di sana terdapat dua mata air yang mengalir dari puncak tebing, yaitu air panas yang mengandung belerang dan air dingin yang mengandung mineral.
Keduanya sangat jernih. Sehingga pengunjung tinggal memilih ingin berendam di air panas dengan suhu di atas 64 derajat celcius atau air dingin dengan suhu di bawah 25 derajat celcius.
Obyek wisata Belerang Simpur dikelola dua desa, yaitu Desa Kecapi dan Desa Bebulang. Oleh pengelola, air yang keluar dari sumber dialirkan ke bawah dengan menyusun belahan bambu.
Air akan mengalir di atas belahan bambu. Agar pengunjung yang ingin berendam tidak kepanasan, pengelola mengalirkan dua sumber mata air dingin dan panas ke kawah kecil sehingga air menjadi hangat.
Di kawah itu, pengunjung biasanya merendamkan seluruh tubuh, membilas muka, kaki, dan tangan, atau hanya sekadar merendamkan kaki.
Pengelola mengenakan tarif masuk secara borongan. Pengunjung dua orang yang datang dengan sepeda motor dikenakan Rp 25.000.
Pengunjung yang datang dengan mobil dengan penumpang sekitar 10 orang dikenakan tarif Rp 50.000. (*)