Mana yang Mesti Didahulukan, Utang Puasa Ramadan atau Puasa Syawal? Ini Jawaban Ustaz Abdul Somad!
Tak terasa bulan Ramadan 1439 H sudah berakhir. Puasa Ramadan yang dijalani sebulan penuh diakhiri dengan hari kemenangan Idul Fitri.
Artinya, boleh berturut-turut enam hari langsung semenjak tanggal dua syawal ataupun di pisah-pisah, keduanya dianggap sahih.
Untuk syarat dan rukunya sama seperti puasa ramadhan.
Harus ada niat dan juga menghindari semua hal yang membatalkan puasa.
Adapun hikmah disunnahkannya puasa enam hari di bulan Syawwal adalah untuk menjaga agar diri kita tidak lepas kontrol setelah sebulan penuh melaksanakan puasa dan mengekang berbagai macam pantangan, kemudian dibebaskan untuk makan dan minum.
Lebih dari itu, puasa Syawal adalah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan oleh ajaran agama kita.
Baca: Setelah Unggah Video Mesra Bareng Chris Brown, Agnez Mo Akhirnya Ngaku Sudah Putus dengan Wijin
Sedangkan menurut Imam Malik puasa enam hari di bulan Syawal hukumnya makruh.
Dengan alasan dikhawatirkan adanya pemahaman yang meyakini bahwa puasa enam hari di bulan Syawwal masuk puasa Ramadhan.
Namun Jikalau tidak ada kekhawatiran seperti itu, Imam Malik menyunahkannya bahkan memerintahkan untuk berlomba-lomba memperbanyak pahala.
Untuk memantapkan hati, ulama menganjurkan seseorang untuk melafalkan niatnya.
Baca: Setelah Diisukan Meninggal dan Jadi Korban Teori Konspirasi, Begini Kondisi Terkini Avril Lavigne!
Niat Puasa Syawal
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
"Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ. Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawwal esok hari karena Allah SWT.”
Adapun orang yang mendadak di pagi hari ingin mengamalkan sunah puasa Syawwal, diperbolehkan baginya berniat sejak ia berkehendak puasa sunah.
Karena kewajiban niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib.
Untuk puasa sunah, niat boleh dilakukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.