3 Pelajar SMA Berkomplot 'Metik' Motor di 10 Lokasi, Kejahatannya Terbongkar Gara-gara Ini

Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Harto Agung Cahyo menegaskan, meski masih remaja, ketiganya akan diproses sesuai pasal yang berlaku.

Editor: Safruddin
Tribunlampung.co.id/Muhammad Heriza
Kompol Harto Agung Cahyono 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Apa yang dilakukan 3 pelajar SMA ini sungguh di luar dugaan.

Ketiganya terpaksa berurusan dengan polisi karena diduga terlibat tindak pidana.

Biasanya namanya pelajar, kegiatan yang kerap dilakukan adalah belajar agar mendapatkan nilai terbaik di sekolah serta bermain bersama teman-temannya. 

Baca: Sore Ini Lembaga Survei Umumkan Hasil Hitung Cepat Pilgub Lampung, Plibup Lampura dan Tanggamus

Apalagi bila para pelajar tersebut sudah masuk di kelar akhir SMA,

maka selain belajar untuk persiapan ujian nasional serta ujian sekolah, mereka juga akan disibukan dengan persiapan untuk ikut Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMPTN).

Sehingga bisa dipastikan, aktivitasnya nakal sangat padat dan menyita waktu. 

Mulai dari nongkrong di mal, nonton di bioskop, main games online bareng, dan banyak kegiatan lainnya yang kerap dilakukan para pelajar ini. 

Namun ada yang berbeda dilakukan tiga pelajar asal Jabung, Lampung Timur, Provinsi Lampung ini. 

Karena mereka bukannya giat belajar agar bisa lulus ujian SMA, ketiganya malah nekat menjadi pelaku curian kendaraan bermotor (Curanmor).

Ketiganya adalah Jefri (18), Sofyan (19) dan Nanto (18) warga Jabung, Lampung Timur dan mereka sama-sama masih duduk di bangku kelas tiga di salah satu sekolah negeri di Jabung, Lampung Timur.

Baca: Ariel Noah Tercyduk Jalan dengan Seorang Cewek, Nama Pevita Pearce Disebut-sebut. Pacar Baru?

Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Harto Agung Cahyo menuturkan, penangkapan tiga sekawan ini bermula saat ketiga pelaku berhasil memetik satu unit sepeda motor Honda Beat warna orange di daerah Way Halim, Jumat malam, 23 Juni 2018.

"Kemudian korban melaporkan kejadian ini dan anggota tim Tekab 308 langsung bergerak melakukan hunting dan pengejaran terhadap pelaku," ungkapnya saat gelar ekspose, Selasa 26 Juni 2018.

pelajar curanmor
pelajar curanmor (Tribunlampung/Hanif)

Dari hasil pengejaran, lanjut Harto, anggota Tekab 308 Polresta Bandar Lampung mendapati ketiganya sedang melarikan diri dengan membawa hasil curiannya ke kampung halamannya.

"Belum sampai keluar Bandar Lampung, tim berhasil membekuk ketiganya di perbatasan Bandar Lampung dan Lampung Selatan, dan ketiganya langsung kami bawa ke kantor untuk diamankan," tuturnya.

Baca: Rejeki Nomplok, El Rumi Dapat Uang Lebaran Sebesar 1000 Euro dari Sahabat Bunda Maia Estianty

Masih kata Harto, dari hasil pengembangan, ternyata ketiga pelaku ini masih bersekolah kelas 3 SMA.

"Ya benar, pelaku ini ternyata masih berstatus pelajar yang masih kelas tiga di salah satu sekolah negeri," ujarnya.

Bahkan salah satu pelaku terpaksa mendapat hadiah timah panas.

Kompol Harto Agung Cahyo menuturkan, salah satu pelaku yakni Jefri terpaksa dihadiahi timah panas di kaki sebelah kanan karena berusaha melawan.

Masih kata Harto, Jefri sendiri berperan sebagai eksekutor dalam setiap aksi.

"Jefri ini tugasnya memetik," tandasnya.

Baca: Beredar Foto Hoaks Bangkai KM Sinar Bangun yang Tenggelam di Danau Toba. Ini Penjelasannya!

 Dari pengakuannya pada polisi, tiga pelajar ini setidaknya telah beraksi 10 kali di tempat berbeda.

Kompol Harto Agung Cahyo mengatakan, dari hasil pengembangan, lokasi kejahatan mereka tersebar di Bandar Lampung.

pelajar curanmor
pelajar curanmor (Tribunlampung/Hanif)

Masih kata dia, para pelaku memilih di tiga tempat tersebut karena memang kesadaran warga terhadap keamanan kendaraannya masih minim.

"Jadi pelaku ini dengan mudah mengambil kendaraan yang terparkir di daerah tersebut. Bahkan, salah satu pelaku sempat terekam CCTV saat beraksi di Sukarame, mengambil sepeda motor Mio," tambah Harto.

Baca: Ternyata Sejak Awal Ayah Siti Badriah Tak Setuju Anaknya Jadi Penyanyi Dangdut, Mau Profesi Ini

 Ketiga pelajar tersebut mengaku nekat mencuri motor karena ingin punya uang jajan lebih.

Dan selama beraksi, total uang yang sudah mereka kumpulkan mencapai Rp 30 juta.

Jefri (18), salah satu pelaku, mengaku nekat mencuri motor karena ingin memiliki uang lebih banyak.

"Kami masih sekolah, ya uangnya buat jajan," ujarnya.

 Jefri mengatakan, Sukarame dan Sukabumi dipilih sebagai daerah operasi lantaran lebih mudah mencari sasaran.

"Sasaran Sukarame dan Sukabumi karena paling gampang dan sepi. Kemudian motornya ditaruh sembarangan saat parkir," ungkapnya.

Baca: Baru Pertama Beri Suara ke TPS, Ini Panduan Bagi Pemilih Pemula di Pilgub Lampung 2018. Jangan Lupa

Jefri menjelaskan, setelah mendapatkan sepeda motor incaran, ia langsung pulang ke Jabung dan menjualnya ke penadah.

"Motor yang didapat langsung dijual di sana (Jabung) sama Udin," tambah Jefri.

Rata-rata, kata Jefri, motor curian dijual seharga Rp 3 juta per unit.

"Tapi sebenarnya tergantung motor. Kalau dihitung, kami dapat uang sekitar Rp 20 juta hingga Rp 30 juta dari 10 motor yang kami ambil," tutupnya.

Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Harto Agung Cahyo menegaskan, meski masih remaja, ketiganya akan diproses sesuai pasal yang berlaku.

"Kami kenai pasal 363 KUHP dengan ancaman pidana penjara selama tujuh tahun," pungkasnya. (*)

TONTON VIDEONYA :

BACA JUGA :

Baca: Susah Payah Lolos ke Babak 16 Besar Piala Dunia 2018, Argentina Sudah Ditunggu Prancis

Baca: Perilaku Aneh Maradona Saat Nonton Langsung Laga Argentina vs Nigeria

Baca: Klasemen Akhir Grup C dan Grup D Piala Dunia 2018

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved