Rakor Pilgub Diwarnai Gebrak Meja, Ketua Tim Sukses Arinal: Hukum Saya Kalau Ada Bagi-bagi Uang
“Kami siap apabila memang terjadi, ada tim sukses kami, pasangan calon nomor 3 terbukti bagi-bagi uang,.hukum saya sebagai ketua tim"
Penulis: Beni Yulianto | Editor: Safruddin
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Ketua Tim Pemenangan Calon Gubernur Arinal Djunaidi – Chusnunia, Tony Eka Chandra angkat bicara dalam rapat koordinasi Pilgub Lampung DPRD bersama KPU, Bawaslu, Polda Lampung dan Kejati Lampung.
Tony mengatakan siap pasang badan, jika ada anak buahnya dalam melakukan kampanye Arinal – Nunik membagi-bagikan uang.
Baca: Dugaan Politik Uang Pilgub Dibawa ke Rakor, Istri Cagub Sampai Gebrak Meja
“Kami siap apabila memang terjadi, ada tim sukses kami, pasangan calon nomor 3 terbukti bagi-bagi uang,.hukum saya sebagai ketua tim penyelenggara pemilu,” kata Tony.
Tony bahkan mengindikasikan ada paksaan kepada sejumlah warga untuk mengakui menerima uang dari tim pasangan calon Arinal – Nunik.
“Kami serahkan proses pilkada ini pada hukum dan penyelenggara pemilu,” pungkasnya.
Ketua Fraksi PAN, Agus Bhanti Nugroho menambahkan, dalam rapat ini hendaknya tidak mengatasnamakan pasangan calon dan kepentingan politisnya.
“Kita sepakat di sini singkirkan kepentingan paslon masing-masing, saya ketua fraksi PAN, sesaat sebelum proses pencoblosan, saya bilang tangkap, kalau memang ada yang bagi-bagi uang,” ucapnya.
Agus mengatakan kehadiran mereka sebagai wakil rakyat bukan perwakilan dari pasangan calon.
Selain itu, proses Pilgub kata dia masih berlangsung karena belum ada keputusan KPU siapa yang menang.
Seperti diketahui pemandangan tak biasa terjadi dalam rapat koordinasi di DPRD Lampung, stakeholder Pilkada Jumat, 29 Juni 2018 sore.
Baca: VIDEO: Bunda Eva Emosi, Tak Gubris Interupsi Ketua DPRD
Dalam rapat yang dihadiri KPU Lampung, Bawaslu Lampung, kepolisian, dan kejaksaan itu diwarnai ketegangan.
Anggota DPRD Lampung Eva Dwiana terlihat bersuara lantang.
Bahkan, istri calon gubernur Lampung nomor urut 2 Herman HN ini juga menggebrak meja.
Ia mengkritik Bawaslu yang dinilai tidak mampu menyelesaikan perkara dugaan politik uang di Pilgub Lampung.
Padahal, menurut dia politik uang terjadi di mana-mana.