Keputusan Jadi Pendukung Jokowi 2 Periode Ramai Dibicarakan, Inilah 5 Fakta Tuan Guru Bajang!
Nama Gubernur NTB, Dr TGH Muhammad Zainul Majdi atau akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) ramai menjadi perbincangan.
Ia melewati jenjang SLTP di Madrasah Tsanawiyah Mu'allimin Nahdlatul Wathan Pancor hanya selama 2 tahun, dan lulus Aliyah di yayasan yang sama tahun 1991.
Sebelum memasuki perguruan tinggi ia menghafal Al-Qur'an di Ma’had Darul Qur’an wal Hadits Nahdlatul Wathan Pancor selama setahun (1991-1992).
Kemudian pada tahun 1992, TGB berangkat ke Kairo guna menimba ilmu di Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir dan Ilmu-Ilmu Al-Qur’an Universitas Al-Azhar Kairo dan lulus meraih gelar Lc. pada tahun 1996.
Lima tahun berikutnya, ia meraih Master of Art (M.A.) dengan predikat Jayyid Jiddan.
Setelah menyelesaikan pendidikan S1 dan S2 di Al-Azhar selama 10 tahun, TGB melanjutkan ke program S3 di universitas dan jurusan yang sama.
Ia meraih gelar Doktor pada 2011.
Baca: Sadis, Seorang Ibu Tewas Dibunuh & Dimutilasi Anak Perempuannya Sendiri. Diduga Alami Gangguan Jiwa!
3. Cucu Pahlawan Nasional
TGB adalah cucu dari Tuan Guru Kiai Haji (TGKH) M. Zainuddin Abdul Madjid yang merupakan pahlawan nasional dari NTB.
“Kakek kemarin juga ditetapkan sebagai pahlawan nasional pertama dan satu-satunya dari NTB."
"Penetapannya bersamaan dengan Laksamana Malahayati, pada November 2017. Yang keturunan Laksamana Malahayati sekarang tinggalnya di Mataram,” ujar TGH Zainul Majdi kepada Serambinews.com.
Baca: Mengejutkan, Ini Jawaban Ustad Abdul Somad Saat Ditanya soal Tuan Guru Bajang Dukung Jokowi
4. Soal sebutan Tuan Guru Bajang
Muhammad Zainul Majdi menceritakan tentang asal muasal dirinya dipanggil dengan nama Tuan Guru Bajang (TGB).
“Tuan Guru Bajang itu sebutan dari masyarakat. Tuan itu haji, guru itu yang mengajar,” ujarnya seperti dikutip TribunSolo.com dari Serambinews.com, Sabtu (3/3/2018).
“Jadi orang yang konsisten mengajar dalam jangka waktu tertentu dan dia sudah naik haji disebut Tuan Guru. Bajang itu untuk membedakan dengan Tuan Guru yang sudah tua,” imbuhnya.
Zainul Majdi menambahkan, panggilan Tuan Guru Bajang mulai dilekatkan kepada dirinya saat dia pulang dari Tanah Suci.