Alasan Istri di Bangka Ngotot Tak Mau Berhenti Open BO, Awalnya Ide Suami

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bangka - Ternyata AA (29), suami di Kabupaten Bangka sudah mengajak istrinya DA (24) berhenti menjalankan praktik prostitusi online alias open BO.

Itu setelah sang istri menjalankan pekerjaan open BO tersebut hingga belasan kali di rumah mereka di Kecamatan Pemali, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Sang istri menjalankan praktik open BO tersebut sesuai keinginan AA yang saat itu mengaku iseng download aplikasi MiChat.

Namun setelah menjalani perkerjaan sebagai wanita open BO, ternyata DA ketagihan hingga bersikeras tak mau berhenti.

DA mempunyai alasan sendiri mengapa ogah menyudahi pekerjaannya melayani nafsu pria hidung belang.

AA menyerankan DA untuk berhenti open BO setelah dirinya mendapat pekerjaan alias tidak menganggur lagi.

Namun keduanya malah cekcok. Sikap sang istri membuat AA prustasi. Bahkan AA mengaku sempat mau mengakhiri hidup.

“Aku pun sempat mau bunuh diri, di tanganku ada bekas silet,” ujar AA.

Namun, praktik open BO tersebut dilanjutkan DA karena menurut pengakuan AA, sang istri masih bersikeras. “Istri bersikeras karena uang, karena saya belum ada pekerjaan juga,” tambahnya.

Awal Mula Istri Terjerumus Open BO

Seorang istri, DA di Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terjerumus menjadi wanita open BO setelah suaminya, AA iseng mendownload aplikasi MiChat.

Sang suami mendownload aplikasi MiChat tersebut melalui hanphone istrinya. Padahal tadinya si suami tidak berniat memanfaatkan aplikasi kencan tersebut untuk istrinya open BO.

Open BO singkatan dari Open Booking Online, adalah layanan prostitusi daring di mana penyedia jasa seksual menawarkan diri melalui media sosial untuk melakukan hubungan badan dengan pelanggan.

Ternyata ada pria hidung belang yang memesan wanita open BO melalui akun yang dibuat suami di aplikasi tersebut. Ujungnya kehidupan rumah tangga pasutri ini berubah.

Sang istri pasrah setelah si suami menawarinya untuk open BO yang pertama kali. Apa lagi himpitan ekonomi membuat DA, sang istri, menyadari akan kebutuhan uang untuk mencukupi kebutuhan rumah tangganya.